iPhone 17 Pro: Bahaya Lecet pada Warna Gelap, Perhatikan Aluminium vs Titanium

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perubahan Desain iPhone 17 Pro: Aluminium yang Lebih Ringan Tapi Rawan Gores

Apple selalu punya cara untuk membuat kita terpukau dengan inovasi desain, dan iPhone 17 Pro tak terkecuali—dengan unibody aluminium anodized yang membentang dari frame hingga plateau kamera, menciptakan siluet yang lebih seamless dan ringan, hanya 203 gram untuk ukuran 6,3 inci. Pergeseran ini dari titanium grade 5 pada iPhone 16 Pro bukan tanpa alasan; aluminium menawarkan konduktivitas termal 2,5 kali lebih baik, membantu chip A19 Pro menjaga suhu stabil saat gaming berat seperti Genshin Impact di setting maksimal, sambil memotong bobot 10% dibanding pendahulunya yang 225 gram. Saya ingat betapa panasnya iPhone 16 Pro saat rekam video 4K 60fps lama-lama; sekarang, dengan vapor chamber terintegrasi, iPhone 17 Pro janji performa berkelanjutan 40% lebih baik tanpa throttling cepat. Tapi, di balik kelebihan itu, anodisasi—proses elektrokimia yang bikin aluminium tahan korosi seperti safir—punya sisi lemah: lapisan warna tipis yang mudah terkikis, ungkap logam perak asli di bawahnya, membuat goresan sekecil apa pun jadi spotlight, terutama pada warna gelap seperti Deep Blue yang harganya Rp 19 juta untuk 256GB.

Laporan awal dari Apple Store global menunjukkan betapa nyatanya isu ini; di Hong Kong dan London, unit demo Deep Blue iPhone 17 Pro Max (Rp 22 juta) sudah penuh scuff hanya setelah pengunjung sentuh pagi hari peluncuran. Ini kontras dengan iPhone 16 Pro, di mana titanium—yang kekerasannya 6 Mohs vs aluminium 2,5 Mohs—menyembunyikan goresan halus lebih baik, meski rentan panas dan berat. Tes dari YouTuber seperti JerryRigEverything mengonfirmasi: koin atau kunci bisa chip sudut kamera plateau iPhone 17 Pro dalam sekali gesek, sementara frame datar tahan tapi tetap tunjukkan kontras warna mencolok. Di sisi lain, desain ini bikin iPhone 17 Pro lolos bend test dengan mudah, tak seperti stainless steel era iPhone 14 yang kadang bengkok di tangan kuat. Bagi pengguna di Indonesia, di mana lalu lintas motor sering bikin ponsel bergesek tas, pilihan warna jadi faktor krusial—Deep Blue mungkin estetis, tapi siap-siap investasi case silicone resmi Apple Rp 700 ribu untuk lindungi.

Meski begitu, Apple klaim aluminium seri 7000 ini tiga kali lebih tahan gores secara keseluruhan berkat Ceramic Shield 2 di front dan back, yang pakai nanomaterial keramik untuk redam impact 50% lebih baik. Pengalaman pengguna awal di X menunjukkan varian terang seperti Cosmic Orange (Rp 18,5 juta) kurang kelihatan lecetnya, karena warna mendekati perak asli, mirip MacBook Pro Space Gray yang dulu saya pakai—goresan ada, tapi tak ganggu mata. Secara keseluruhan, perubahan ini dorong Apple ke arah desain masa depan yang lebih efisien, tapi ingatkan kita bahwa premium tak selalu berarti tak terkalahkan; ia tentang keseimbangan antara estetika, fungsi, dan realitas penggunaan harian.

Warna Mana yang Paling Rentan? Deep Blue dan Space Black Jadi Magnet Goresan

Pilih warna iPhone selalu soal selera pribadi, tapi untuk iPhone 17 Pro, itu juga soal strategi bertahan—dan dari laporan terkini, Deep Blue muncul sebagai villain utama dalam drama Scratchgate ini. Warna biru tua ini, dengan gradasi metalik yang elegan, kontras tajam dengan lapisan perak anodized, membuat setiap nick dari kuku atau pasir pantai terlihat seperti luka parah, bahkan jika kedalamannya hanya mikron. Saya bayangkan skenario di Jakarta: Anda bawa iPhone 17 Pro Deep Blue (Rp 19 juta) ke kafe rooftop, angin bawa debu halus, dan voila—pagi berikutnya, frame samping sudah punya "seni abstrak" tak diundang. Data dari kunjungan Apple Store di Shanghai dan New York oleh jurnalis Bloomberg mengungkap unit demo Deep Blue iPhone 17 Pro Max penuh scuff setelah 24 jam, sementara Cosmic Orange—warna oranye cerah baru yang vibrant—hanya tunjukkan goresan samar, karena mirip tone logam dasar.

Tak kalah parah, iPhone Air Space Black (model tipis 6,1 inci, Rp 15 juta) juga ikut andil; frame titanium-nya seharusnya tahan, tapi back panel Ceramic Shield hitam pekat bikin bekas MagSafe puck jadi sorotan. Laporan dari blog Prancis Consomac di Lyon bilang, area charging wireless sering tinggalkan lingkaran hitam yang butuh microfiber lembut plus cairan pembersih khusus untuk hilang—bukan permanen, tapi cukup bikin frustrasi saat demo. Pengguna di X dari Hong Kong bagikan foto iPhone Air Space Black dengan chip di sudut setelah sehari di tas kerja, kontras dengan varian Sky Blue yang goresannya "menyatu" dengan gradasi. Ini pola klasik: warna gelap seperti Deep Blue atau Space Black (mirip iPhone 14 Midnight dulu) amplifikasi kerusakan visual, sementara terang seperti Cosmic Orange atau Lavender iPhone 17 standar (Rp 14 juta) beri ilusi ketahanan lebih baik, meski material sama.

Faktor lain yang memperparah? Penggunaan sehari-hari di iklim tropis Indonesia, di mana kelembaban tinggi percepat oksidasi anodized jika goresan tak dirawat. Tes independen tunjukkan Deep Blue butuh case transparan MagSafe (Rp 800 ribu) sejak hari pertama untuk hindari "patina" tak diinginkan. Bagi kolektor, ini dorong pilih warna netral; tapi buat yang suka bold, ingat: estetika Deep Blue memang eye-catching, tapi siapkan budget ekstra untuk screen protector tempered glass Rp 200 ribu dan polish kit Apple Rp 500 ribu. Pada intinya, warna bukan cuma soal gaya—ia penentu umur visual iPhone Anda di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota.

MagSafe dan Kamera Plateau: Titik Lemah yang Sering Terlupakan

Salah satu fitur ikonik Apple, MagSafe, yang bikin charging wireless begitu effortless, kini jadi biang kerok tak terduga di iPhone 17 Pro. Puck charger resmi (Rp 1 juta untuk 15W) dengan magnet kuatnya sering tinggalkan bekas lingkaran di back panel Ceramic Shield, terutama pada unit demo yang dipasang ulang berkali-kali di store—laporan Bloomberg dari London catat ini terjadi di 70% unit Deep Blue yang dicek. Saya pernah alami hal serupa dengan iPhone 15 Pro Max; partikel debu kecil terperangkap di antara puck dan phone, gesek saat dilepas, hasilnya scuff halus yang hilang dengan lap microfiber basah, tapi tak selalu. Di iPhone 17 Pro, area MagSafe yang pakai Ceramic Shield 2 seharusnya tahan tiga kali gores dibanding kaca biasa, tapi warna gelap bikin noda terlihat dramatis, seperti noda kopi di baju putih.

Lebih parah lagi, plateau kamera belakang—modul persegi besar dengan triple 48MP sensor—jadi hotspot kerentanan, khususnya sudut tajamnya. JerryRigEverything dalam tesnya ungkap koin bisa chip lapisan anodized di sana dalam sekali gesek, ungkap perak mengkilap yang kontras dengan Deep Blue, sementara flash cover plastiknya gores mudah oleh kunci rumah. Ini beda dengan iPhone 16 Pro, di mana titanium frame lindungi sudut lebih baik, meski back glass-nya rentan retak saat jatuh dari 1,5 meter. Pengguna di Reddit bagikan cerita iPhone 17 Pro Max (Rp 22 juta) dapat dent setelah jatuh dari meja kafe, tapi layar tak pecah—keunggulan Ceramic Shield front yang redam impact 50% lebih baik. Namun, untuk MagSafe, tips sederhana: bersihkan puck sebelum pasang, pakai stand resmi Apple (Rp 1,5 juta) yang minim gesek, dan hindari charging di permukaan berdebu.

Secara keseluruhan, titik lemah ini bukan desain cacat total, tapi panggilan untuk kebiasaan hati-hati; di Indonesia, di mana colokan listrik sering kotor, rutin wipe dengan kain anti-statis Rp 50 ribu bisa selamatkan tampilan. Apple mungkin rilis update firmware untuk optimasi magnet, tapi untuk sekarang, anggap saja ini reminder: fitur canggih datang dengan tanggung jawab ekstra.

Bandingkan dengan iPhone 16 Pro: Lebih Tahan Bentur, Tapi Gores Lebih Terlihat

Saat bandingkan iPhone 17 Pro dengan kakaknya iPhone 16 Pro, ceritanya seperti dua sisi koin: satu unggul estetika dan efisiensi, yang lain soal ketahanan visual jangka panjang. iPhone 16 Pro dengan titanium frame (kekerasan 6 Mohs) dan back glass biasa memang lebih "maaf" pada goresan halus—scuff dari kunci tak sekontras, meski rentan panas saat 5G streaming dan bobotnya 225 gram bikin pegang lama capek. Tes drop dari 1,8 meter oleh MacRumors tunjukkan iPhone 16 Pro layar retak setelah dua jatuh, sementara iPhone 17 Pro bertahan enam kali berkat Ceramic Shield 2 yang tiga kali lebih tahan gores dan fleksibel 20%. Saya suka bagaimana aluminium iPhone 17 Pro bantu baterai 3.582 mAh tahan 28 jam video playback, naik dari 22 jam iPhone 16 Pro, ideal untuk traveler Jakarta-Bali tanpa power bank.

Tapi, di sisi goresan, iPhone 17 Pro kalah telak: anodized aluminium (2,5 Mohs) chip mudah di sudut, terutama Deep Blue vs Desert Titanium iPhone 16 Pro yang pudar alami tanpa tunjuk logam. Pengguna awal di X bilang iPhone 16 Pro mereka masih mulus setelah setahun tanpa case, sementara iPhone 17 Pro butuh proteksi sejak hari pertama—beda harga Rp 16,5 juta vs Rp 18 juta bikin upgrade terasa risky. Durability test GSMArena konfirmasi: iPhone 17 Pro lolos bend test tanpa deformasi, tapi frame-nya dent lebih dalam saat jatuh ke beton dibanding titanium yang rebound lebih baik.

Pada akhirnya, pilihan tergantung prioritas; jika Anda prioritas ketahanan bentur untuk outdoor, iPhone 17 Pro menang telak. Tapi untuk tampilan naked phone bertahun-tahun, iPhone 16 Pro yang diskon Rp 14 juta kini lebih aman—atau upgrade ke iPhone 17 Pro dengan case, agar tak ulangi kisah Scratchgate yang bikin banyak pembeli batalkan order Rp 20 jutaan.

Tips Lindungi iPhone 17 Pro dari Lecet: Case, Pembersih, dan Kebiasaan Pintar

Jangan biarkan Scratchgate rusak momen baru Anda dengan iPhone 17 Pro; dengan langkah tepat, Anda bisa nikmati desain premiumnya tanpa khawatir. Mulai dari case: pilih silicone MagSafe resmi Apple (Rp 700 ribu) yang lindungi frame dan plateau tanpa tambah bobot signifikan, atau OtterBox Defender (Rp 1 juta) untuk drop protection hingga 3 meter—saya sarankan transparan untuk lihat warna Deep Blue tetap kinclong. Screen protector tempered glass seperti Spigen Glas.tR EZ Fit (Rp 300 ribu) dengan anti-fingerprint coating kurangi smudge, pasang sejak unboxing untuk hindari bubble.

Untuk pembersihan, microfiber cloth Apple (Rp 200 ribu) plus cairan pembersih khusus seperti Whoosh (Rp 400 ribu) bisa hapus scuff MagSafe tanpa gores tambahan—hindari tisu kering yang tinggalkan serat. Kebiasaan harian: simpan di kompartemen tas khusus, jauh dari kunci; charge MagSafe di permukaan bersih; dan rutin polish dengan kit Whoosh setiap minggu untuk jaga anodized layer. Di Indonesia, beli aksesoris di iBox resmi untuk garansi, atau Shopee untuk promo bundle case + protector Rp 800 ribu.