
Serangan Israel ke Jalur Gaza Memperparah Kekacauan di Wilayah yang Sudah Terpuruk
Pada 1 Oktober pagi, Israel kembali melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Serangan tersebut mengakibatkan kematian sebanyak 34 warga Palestina, dengan 29 korban tewas berada di Kota Gaza. Serangan ini terjadi di tengah ketegangan yang semakin memburuk antara pihak-pihak terkait, termasuk Hamas dan Israel.
Sebelumnya, Hamas telah menerima rencana gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS). Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan tentang bagaimana rencana tersebut akan diterapkan atau diimplementasikan. Hal ini membuat situasi di wilayah tersebut tetap tidak stabil dan penuh ketidakpastian.
Menurut laporan dari Al Jazeera, dua rudal Israel menyerang Sekolah al-Falah pada hari Rabu (1/10) pagi waktu setempat. Sekolah ini menjadi tempat penampungan bagi ratusan pengungsi di distrik Zeitoun, timur Kota Gaza. Tim Pertahanan Sipil Palestina yang datang untuk mengevakuasi korban justru menjadi sasaran serangan susulan, menyebabkan banyak anggota tim terluka.
Ibrahim al-Khalili, seorang jurnalis Al Jazeera dari Kota Gaza, mengatakan bahwa saat tim pertahanan sipil mencoba mengevakuasi korban dari reruntuhan, mereka justru menjadi target serangan baru yang menyebabkan luka kritis. Rumah Sakit al-Ahli melaporkan kepada Al Jazeera bahwa enam orang tewas dan sejumlah lainnya terluka akibat serangan itu. Beberapa jam kemudian, serangan lain menghantam sebuah rumah di distrik Daraj, timur Kota Gaza, menewaskan tujuh orang dan melukai banyak warga lainnya.
Serangan Israel terus-menerus menimbulkan dampak besar di Kota Gaza. Pusat perkotaan terbesar di wilayah itu telah hancur akibat gempuran tanpa henti. Setiap hari, puluhan orang tewas, bangunan tempat tinggal dan sekolah dihancurkan, serta puluhan ribu warga dipaksa untuk mengungsi ke arah selatan.
Hani Mahmoud, seorang jurnalis Al Jazeera, melaporkan dari jalan pesisir di Nuseirat, Gaza tengah, bahwa banyak pengungsi terus berdatangan ke wilayah selatan yang cenderung kekurangan sumber daya dan sudah penuh sesak. Ia menjelaskan bahwa beberapa keluarga tidak punya pilihan selain mendirikan tenda di dekat laut. “Kondisi hidup di sini benar-benar parah dan bencana,” ujarnya.
Mohammed al-Turkmani, seorang pengungsi Palestina yang baru-baru ini melarikan diri dari Kota Gaza bersama istri dan anak-anaknya, kini tinggal di sebuah tenda di tepi pantai. Ia mengungkapkan kekhawatirannya tentang masa depan. “Aku tidak tahu bagaimana kami bisa bertahan di dalam tenda ini. Saat musim dingin tiba, kami bisa kebanjiran dan tenda ini bisa hancur,” katanya.
Trump Beri Waktu Tiga Hingga Empat Hari untuk Tanggapi Rencana Gencatan Senjata
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi waktu tiga hingga empat hari kepada Hamas untuk menanggapi proposal gencatan senjata Gaza. Trump menegaskan bahwa para pemimpin Israel serta Arab telah menyetujui rencana tersebut. Ia menambahkan, “Hamas akan melakukannya atau tidak, dan jika tidak, itu akan menjadi akhir yang sangat menyedihkan.”
Komentar Trump disampaikan sehari setelah Gedung Putih merilis dokumen berisi 20 poin yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Proposal tersebut mencakup klausul pertukaran tawanan Israel yang ditahan Hamas dengan tahanan Palestina di penjara Israel. Tawaran tersebut juga meminta penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Dalam usulan tersebut, Hamas diminta untuk melucuti senjata, sementara AS bersama mitra Arab dan komunitas internasional berencana membentuk pasukan stabilisasi sementara guna mengamankan wilayah Gaza. Rencana ini juga mendesak Hamas untuk tidak dilibatkan dalam pemerintahan Gaza. Para anggotanya ditawari amnesti jika bersedia berkomitmen pada perdamaian, sementara mereka yang memilih meninggalkan Gaza akan diberi jalur aman untuk keluar negeri.
Di tengah serangan Israel yang terus berlanjut, tim negosiasi Hamas masih mempelajari rencana Trump. Upaya terbaru untuk mengakhiri perang dua tahun Israel di Gaza muncul ketika jumlah korban jiwa Palestina telah menembus 66 ribu orang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!