Jawaban Menko Pratikno yang Viral Saat Ditanya Soal Balita Tewas Cacingan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Tanggapan Menteri yang Dianggap Tidak Empati terhadap Kematian Balita Akibat Cacingan

Pada hari Kamis, 21 Agustus 2025, seorang menteri di Indonesia viral di media sosial setelah menanggapi kasus kematian balita berusia empat tahun, RY, yang meninggal akibat infeksi cacing berat. Kasus ini menimbulkan reaksi keras dari publik, terutama karena cara menteri tersebut menjawab pertanyaan mengenai kejadian tersebut.

Balita bernama Raya dinyatakan meninggal setelah kondisi tubuhnya dipenuhi ribuan cacing gelang. Kejadian ini mengejutkan banyak pihak, terutama setelah video yang memperlihatkan kondisi kritis Raya saat dirawat di ICU rumah sakit viral di media sosial. Video berdurasi sembilan menit itu telah ditonton lebih dari 9,8 juta kali dan menunjukkan betapa parahnya kondisi Raya.

Dalam wawancara dengan wartawan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, memberikan respons yang dinilai tidak memiliki empati. Saat ditanya tentang detail kasus Raya, ia menyatakan bahwa seluruh penanganan kasus tersebut berada di bawah tanggung jawab Kementerian Kesehatan. Ia bahkan menyampaikan hal tersebut sambil tertawa ringan dan menyebutkan bahwa dirinya agak mengantuk.

Peristiwa ini memicu kemarahan netizen dan tokoh-tokoh politik. Salah satu politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli, mengkritik tajam pernyataan Pratikno. Ia menulis di akun X-nya bahwa Pratikno tidak memiliki empati dan hanya tertawa ketika ditanya soal kematian balita yang sangat mengenaskan.

Selain itu, konten kreator Didi Lionrich juga melontarkan kritik keras terhadap respons Pratikno. Ia menegaskan bahwa jawaban seperti itu tidak pantas untuk seorang pejabat yang bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat. Ia bahkan meminta Presiden Joko Widodo untuk mengganti Pratikno dan orang-orang dekatnya dengan orang-orang yang lebih peduli terhadap rakyat.

Banyak netizen juga merasa tidak nyaman dengan respons Pratikno. Beberapa dari mereka mengkritik bahwa menteri tersebut seharusnya lebih serius dalam menangani masalah kesehatan masyarakat. Bahkan, ada yang menyebut nama Pratikno sebagai simbol dari kurangnya kompetensi dan tanggung jawab.

Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan reaksi cepat terhadap kasus ini. Ia menyampaikan rasa prihatin dan kekecewaan atas kematian Raya. Menurutnya, penyebab kematian balita tersebut adalah infeksi cacing berat yang disebabkan oleh lingkungan dan kondisi keluarga yang tidak memadai. Ia juga menyatakan bahwa Pemprov Jabar akan memberikan sanksi kepada pemerintah desa dan pihak terkait yang dianggap lalai dalam menjalankan fungsi pelayanan dasar.

Dedi Mulyadi menekankan pentingnya peran PKK, Posyandu, dan bidan desa dalam memastikan kesehatan masyarakat. Ia berharap kasus Raya menjadi peringatan bagi semua aparat pemerintahan di tingkat desa agar lebih aktif dalam mengecek kondisi warganya.

Kasus kematian Raya ini tidak hanya menjadi isu kesehatan, tetapi juga menjadi momen penting untuk mengevaluasi sistem pelayanan dasar di daerah-daerah yang masih membutuhkan perbaikan. Semua pihak diharapkan dapat belajar dari kejadian ini dan bekerja lebih keras untuk mencegah terulangnya tragedi serupa.