
Rekam Jejak Guru yang Viral Karena Ancaman Cekik Siswa SD
Sebuah video yang menampilkan aksi seorang guru yang mengancam akan mencekik seorang siswa SD kini menjadi perhatian publik. Video tersebut tersebar di media sosial dan memicu berbagai respons dari masyarakat, terutama karena tindakan yang dilakukan oleh guru tersebut dinilai sangat tidak pantas.
Insiden ini diketahui terjadi saat upacara bendera di Sekolah Dasar Negeri 9 Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Dalam video tersebut, seorang guru perempuan dengan inisial H, yang diketahui sebagai guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SD Negeri 5 Kedondong, tiba-tiba datang ke sekolah lain. Ia langsung melakukan intimidasi terhadap guru dan siswa, bahkan secara verbal mengancam akan mencekik salah satu murid.
Aksi tersebut berhasil dicegah oleh guru lain yang segera menghentikannya. Kejadian ini kemudian menjadi perhatian pihak sekolah dan dinas pendidikan setempat. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran, Anca Martha Utama, menyatakan bahwa ini bukan pertama kalinya H melakukan hal yang tidak sesuai.
Menurut laporan yang diterima, H memiliki catatan pelanggaran yang berulang sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). "Berdasarkan laporan, kami ajukan pemeriksaan ke Inspektorat. Saat itu kami juga menonaktifkan sementara yang bersangkutan karena diduga mengalami gangguan jiwa," ujar Anca.
Pada Februari 2025, H pernah dilaporkan karena merokok di dalam kelas menggunakan seragam dinas. Selain itu, ia juga pernah kedapatan datang ke sekolah dengan mengenakan celana pendek. Setelah menunjukkan perubahan sikap dan diperbolehkan kembali mengajar, H kembali berulah pada akhir Juli 2025. Perilaku tersebut berujung pada insiden ancaman terhadap siswa.
Atas kejadian ini, Disdikbud Pesawaran segera mengeluarkan surat resmi untuk menonaktifkan H dari jabatannya. "Kasus intimidasi dan dugaan pencekikan murid sudah kami laporkan ke pihak kepolisian," tegas Anca. "Surat nonaktif sementara juga sudah kami keluarkan, karena perilaku yang bersangkutan tidak mencerminkan seorang guru."
Kasus ini juga mendapat perhatian dari DPRD Pesawaran. Ketua Komisi IV DPRD Pesawaran, Muhammad Rinaldi, meminta dinas terkait untuk menangani kasus ini dengan tegas. "Waktu video awal mencuat, saya langsung hubungi kadis untuk konfirmasi kejadian dan menanyakan tindak lanjutnya," kata Rinaldi. "Menurut pengakuan kadis, oknum tersebut sudah diarahkan untuk tes kesehatan jiwa."
Rinaldi menambahkan bahwa hasil tes kesehatan jiwa ini akan menjadi dasar bagi Disdikbud untuk mengevaluasi dan memberikan sanksi. Pihaknya berjanji akan mengawal kasus ini agar penanganan berjalan transparan dan tidak berlarut-larut.
Sementara itu, Kapolres Pesawaran, AKBP Heri Sulistyo Nugroho, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan pihak kepolisian telah menerima laporan serta akan segera memprosesnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!