Jokowi Jadi Dewan Penasihat Bloomberg, Alasannya Bukan Elite atau Militer

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Joko Widodo Dijadikan Anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, resmi ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. Keputusan ini diumumkan melalui laman resmi Bloomberg, yang menyatakan bahwa dewan tersebut dibentuk pada April 2025 untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis.

Dalam jajaran penasihat global ini, terdapat sejumlah tokoh ternama dari berbagai belahan dunia. Di antaranya adalah Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF, Gita Gopinath; CEO Soros Fund Management, Dawn Fitzpatrick; Pendiri TIG Africa, Josephine Wapakabulo; serta Wakil Perdana Menteri Singapura, Gan Kim Yong. Namun, dari seluruh nama-nama tersebut, Jokowi menjadi satu-satunya mantan kepala negara yang dipercaya masuk dalam dewan ini.

Joko Widodo, yang dikenal dengan nama Jokowi, adalah seorang politisi, insinyur, dan pengusaha asal Indonesia. Ia menjabat sebagai presiden ketujuh Indonesia dari tahun 2014 hingga 2024. Selama masa pemerintahannya, ia menjadi presiden pertama yang tidak berasal dari kalangan elite politik atau militer di Indonesia. Sebelum menjabat sebagai presiden, Jokowi pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dari 2012 hingga 2014 dan juga sebagai Wali Kota Surakarta dari 2005 hingga 2012.

Tujuan Pembentukan Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy

Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy dibentuk dengan tujuan untuk menjawab berbagai tantangan global yang semakin rumit. Dewan ini terdiri dari para tokoh internasional yang memiliki pengalaman luas di bidang politik, ekonomi, keuangan, hingga teknologi. Mereka diharapkan dapat memberikan wawasan dan rekomendasi yang relevan untuk menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim, perkembangan teknologi, serta stabilitas ekonomi global.

Keberadaan Jokowi dalam jajaran penasihat ini mencerminkan pengakuan dunia terhadap kontribusi dan kiprahnya selama satu dekade memimpin Indonesia. Sebagai pemimpin yang memiliki latar belakang non-tradisional, Jokowi dianggap mampu memberikan perspektif baru dalam membahas isu-isu global yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, inovasi, dan kerja sama internasional.

Profil Joko Widodo Sebagai Tokoh Nasional

Sebagai seorang tokoh nasional, Jokowi dikenal dengan gaya kepemimpinan yang transparan dan progresif. Ia berhasil membangun citra sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat, baik melalui program-program sosial maupun kebijakan yang fokus pada infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selama masa jabatannya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil dan meningkatnya partisipasi dalam perdagangan internasional.

Selain itu, Jokowi juga aktif dalam berbagai forum internasional, termasuk KTT G20, APEC, dan ASEAN. Keikutsertaannya dalam forum-forum ini menunjukkan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral dan multilateral antar negara-negara di dunia.

Kesimpulan

Penunjukan Joko Widodo sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy menandai pentingnya peran Indonesia dalam isu-isu global. Dengan latar belakang yang unik dan pengalaman yang luas, Jokowi diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membantu memecahkan tantangan-tantangan global yang semakin kompleks. Hal ini juga menunjukkan bahwa dunia semakin mengakui peran Indonesia dalam perekonomian dan diplomasi internasional.