
Peluncuran Token Kripto Yeezy Money yang Menyedot Perhatian
Kanye West, yang kini dikenal dengan nama Ye, kembali mencuri perhatian publik. Kali ini bukan karena karya musik atau gaya busananya, melainkan karena peluncuran token kripto baru bernama Yeezy Money (YZY) yang berbasis Solana. Token ini sempat mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar USD 3 miliar atau sekitar Rp 48,7 triliun hanya dalam waktu 40 menit, namun langsung jatuh beberapa jam kemudian.
Melalui akun X (Twitter) resmi yang memiliki lebih dari 33 juta pengikut, Ye mengumumkan peluncuran YZY pada Rabu (21/8) dan menyebut proyek ini sebagai “A NEW ECONOMY, BUILT ON CHAIN.” Situs resmi YZY menyebut koin ini sebagai mata uang baru dalam sistem keuangan yang mendukung Ye Pay dan kartu YZY untuk transaksi. Namun, di balik kesuksesan awalnya, banyak pertanyaan muncul tentang proses peluncurannya.
Data dari Solscan menunjukkan bahwa token ini sebenarnya sudah dicetak sejak 17 Agustus, empat hari sebelum peluncuran resmi. Lebih dari 36 ribu alamat wallet tercatat memiliki token ini, tetapi kepemilikannya sangat terkonsentrasi. Sepuluh wallet terbesar mengontrol sekitar 93 persen pasokan, dengan empat wallet teratas memegang 80 persen. Diduga, wallet-wallet tersebut dimiliki oleh pihak dalam (insider).
Di awal peluncurannya, token YZY langsung melonjak dari harga USD 0,035 menjadi USD 3,16, sebelum akhirnya jatuh ke kisaran USD 1. Situs analitik seperti Lookonchain dan Nansen menyebut peluncuran YZY sangat rentan terhadap manipulasi, karena menggunakan skema likuiditas satu sisi yang hanya mengandung token YZY tanpa stablecoin seperti USDC.
Salah satu pendiri BitMEX, Arthur Hayes, bahkan sempat bercanda lewat unggahan X, “PIs don’t rug me @kanyewest!!! $YZY for the win … cause bull market. Yachtzee.” Namun candaan itu berubah jadi ironi saat harga YZY anjlok lebih dari 90 persen.
Masalah tidak berhenti di situ. Di tengah hype peluncuran YZY, dua token tiruan bernama Yeezy Coin (4NBT) dan Swasticoin juga hancur lebur. Komunitas 4NBT yang selama enam bulan percaya proyek mereka adalah bagian dari permainan seni Kanye, langsung merasa dikhianati. Token Yeezy Coin jatuh 88 persen dan Swasticoin merosot 78 persen setelah Ye mengumumkan koin resminya.
Lebih mengejutkan, komunitas 4NBT diketahui menjadi tempat penyebaran ujaran kebencian dan teori konspirasi antisemit. Platform Decrypt mencatat bahwa beberapa pendukung Swasticoin bahkan mengagungkan simbol Nazi dan menyebarkan teori konspirasi berbahaya.
Sementara itu, data Coinmarketcap menunjukkan adanya ketimpangan besar antara nilai total token dan pasokan yang beredar. YZY sempat tercatat memiliki kapitalisasi pasar USD 297 juta atau sekitar Rp 4,82 triliun, dengan volume perdagangan harian lebih dari USD 464 juta. Tetapi mayoritas token ternyata berada dalam genggaman satu dompet multisig.
Dengan 70 persen pasokan token dialokasikan ke Yeazy Investments LLC, proyek ini terlihat lebih sebagai alat spekulasi ketimbang sistem keuangan masa depan. Situs resmi YZY bahkan memberikan peringatan bahwa ini bukanlah investasi, melainkan “ungkapan dukungan.”
Kejadian ini memunculkan kembali kekhawatiran soal token kripto berbasis selebritas. YZY kini sejajar dengan koin seperti LIBRA dan TRUMP yang menuai kontroversi serupa. Ketika selebritas dengan jutaan pengikut masuk ke dunia kripto, risikonya bukan hanya hype dan profit sesaat, tetapi juga manipulasi pasar dan kerugian besar bagi investor ritel.
Pelajaran dari kisah YZY ini jelas: jangan tergoda hanya karena nama besar. Seperti disampaikan seorang pengguna Telegram 4NBT yang kecewa berat, “Enam bulan buat akhirnya sadar kita kena tipu. LOL.”
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!