
Serangan Drone terhadap Armada Bantuan ke Gaza
Pada malam hari, sejumlah kapal bantuan yang berlayar menuju Gaza menghadapi serangan berulang dari drone di perairan internasional. Serangan tersebut melibatkan peluncuran proyektil ke beberapa kapal, serta terdengarnya ledakan dekat armada. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan para pelaku bantuan kemanusiaan.
Komite Global Sumud Flotilla menyampaikan bahwa drone menjatuhkan proyektil pembakar ke dua kapal, yaitu Yulara dan Ohwayla. Salah satu proyektil diperkirakan sebagai bom asap, sedangkan yang lainnya mengenai penghalang kapal sebelum jatuh ke laut tanpa meledak. Selain itu, komite melaporkan dua ledakan keras di sekitar armada, yang diduga merupakan granat kejut.
Selain itu, setidaknya 15 drone terlihat terbang rendah di atas kapal Alma, sementara lima drone lainnya mengitari Deir Yassin pada ketinggian yang berbeda. Meskipun tidak ada korban jiwa atau kerusakan besar yang dilaporkan, komite mengonfirmasi bahwa protokol darurat telah diaktifkan di seluruh kapal. Terdapat juga gangguan elektronik yang memengaruhi komunikasi antar kapal.
Komite menyatakan bahwa taktik intimidasi seperti ini tidak akan menghentikan armada dari misi mereka untuk menyediakan bantuan kemanusiaan dan mematahkan blokade Israel di Gaza. Mereka meminta para aktor internasional untuk menjamin keselamatan konvoi tersebut.
Sebelumnya, Israel memberi peringatan bahwa mereka akan melakukan tindakan terhadap rombongan kapal bantuan jika tetap melanjutkan pelayaran melewati blokade mereka. Armada yang terdiri dari sekitar 50 kapal berangkat awal bulan ini dengan tujuan mematahkan blokade Israel dan menyampaikan bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis, ke Gaza. Wilayah ini telah dikepung selama 18 tahun oleh Israel, dengan lebih dari 2,4 juta warga Palestina tinggal di sana.
Baru-baru ini, penyelidik PBB menyimpulkan bahwa Israel melakukan tindakan genosida di Gaza. Sejak Oktober 2023, lebih dari 65.300 orang telah meninggal dunia akibat konflik tersebut. Situasi ini semakin memperkuat pentingnya bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ke wilayah tersebut.
Serangan terhadap armada bantuan ini menunjukkan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Tidak hanya mengancam keselamatan para pelaku bantuan, insiden ini juga menunjukkan tantangan besar dalam upaya menciptakan perdamaian dan stabilitas di Gaza. Dengan situasi yang semakin memburuk, masyarakat internasional diminta untuk lebih aktif dalam mendukung solusi damai dan memastikan akses bantuan bagi penduduk setempat.
Ketegangan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya dialog dan kerja sama antar negara untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kehidupan ratusan ribu warga Palestina bergantung pada keberhasilan upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan yang efektif. Dengan demikian, keamanan dan kesejahteraan penduduk Gaza harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak yang terlibat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!