
Pengembangan Kapal Induk Fujian dengan Sistem EMALS
China telah mencatatkan sejarah baru dalam pengembangan kapal induknya dengan berhasil meluncurkan pesawat dari kapal induk Fujian menggunakan sistem ketapel elektromagnetik atau Electromagnetic Aircraft Launch System (EMALS). Ini merupakan pertama kalinya China mengadopsi teknologi modern ini, yang dianggap sebagai standar utama untuk kapal induk generasi terbaru.
Sebelumnya, dua kapal induk lain yang dimiliki Angkatan Laut Tiongkok, yaitu Liaoning dan Shandong, menggunakan metode ski-jump. Metode ini memanfaatkan ujung dek penerbangan yang dibuat melengkung ke atas, mirip dengan lereng ski. Namun, sistem ini memiliki keterbatasan karena hanya mampu meluncurkan pesawat ringan dengan daya dorong mesin yang kuat.
Dengan penerapan EMALS, kapal induk Fujian kini mampu meluncurkan berbagai jenis pesawat, termasuk pesawat tempur, pesawat peringatan dini (AWACS), drone, hingga pesawat angkut berbobot besar. Teknologi lama seperti ketapel uap dan ski-jump mulai ditinggalkan karena keterbatasan kemampuan mereka dalam menangani beban yang lebih berat.
Rekaman yang dirilis oleh media militer resmi Tiongkok menunjukkan peluncuran pesawat tempur Shenyang J-15T, J-35, serta pesawat peringatan dini Xi’an KJ-600 dari dek Fujian menggunakan sistem EMALS. Selain itu, rekaman tersebut juga menampilkan proses pendaratan pesawat serta aktivitas di dek kapal, yang menunjukkan bahwa koordinasi antara sistem ketapel dan penahan pesawat berjalan lancar.
Sistem EMALS memberikan keuntungan signifikan dalam hal bobot pesawat yang dapat diluncurkan. Contohnya, KJ-600 yang sebelumnya tidak bisa diterbangkan dari dek dengan sistem lama kini bisa digunakan secara efektif. Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan operasional kapal induk Fujian.
Laporan resmi militer PLA menyebutkan bahwa uji coba ini menandai pencapaian tahap preliminary full-deck operational capability atau kemampuan dasar pengoperasian penuh dek. Sejak Mei 2024, kapal induk Fujian telah menjalani serangkaian uji laut, termasuk melintasi Selat Taiwan dan berlatih di Laut China Selatan.
Meskipun belum ada informasi resmi tentang tanggal pasti uji coba, foto dan video peluncuran pesawat dirilis tak lama setelah parade militer di Beijing. Parade tersebut juga menampilkan tiga jenis pesawat tersebut dalam formasi udara.
Analis militer Carl Schuster, mantan kapten Angkatan Laut AS, menyatakan bahwa keberhasilan uji coba EMALS di kapal Fujian akan mempercepat peluncuran resmi kapal ini sebagai bagian dari armada AL China. Ia mengatakan, "Keberhasilan uji coba EMALS di kapal Fujian, yang mencakup peluncuran dan pendaratan, menandakan kapal ini akan dioperasikan AL China dalam hitungan minggu."
Saat ini, satu-satunya kapal induk lain di dunia yang menggunakan sistem EMALS adalah USS Gerald R Ford milik Angkatan Laut AS, yang telah disertifikasi untuk operasi dek penerbangan sejak awal 2022.
Keberhasilan ini dinilai akan meningkatkan proyeksi kekuatan militer Tiongkok, mempercepat persiapan peluncuran pesawat, dan memperluas jangkauan operasinya. Namun, AL China masih menghadapi tantangan dalam pemeliharaan sistem elektromagnetik yang kompleks, pelatihan intensif demi keselamatan operasi, serta potensi reaksi negatif dari negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!