Jokowi Umumkan Dukungan untuk Prabowo-Gibran dalam Dua Masa Jabatan
Mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka selama dua periode. Pernyataan ini dilakukan saat ia ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, pada Jumat (19/9/2025). Jokowi mengungkapkan bahwa sejak awal ia memberikan arahan kepada relawannya untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam masa bakti tersebut.
“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu,” ujar Jokowi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Jokowi dan relawannya kembali memperkuat dukungan terhadap duet Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2029. “Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu, untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode,” tambahnya.
Pernyataan Jokowi muncul di tengah situasi yang belum genap satu tahun sejak pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan, dan Pilpres 2029 masih empat tahun lagi. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang alasan Jokowi mengambil sikap tersebut, terutama dalam kondisi ekonomi yang sedang sulit bagi sebagian besar rakyat.
Karakter Asli Jokowi Terungkap
Seorang jurnalis senior sekaligus mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Lukas Luwarso, mengungkapkan bahwa pernyataan Jokowi membongkar karakter asli yang tidak sesuai dengan citra yang selama ini dikenal publik. Menurut Lukas, Jokowi yang dikenal sebagai pemimpin merakyat, sederhana, dan inovatif sebenarnya memiliki watak egois dan hanya mementingkan kepentingan diri serta keluarganya sendiri.
Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan anak sulung Jokowi, menjadi salah satu faktor utama dalam dukungan ini. Lukas menggambarkan Jokowi sebagai seorang aktor yang selama bertahun-tahun menampilkan wajah yang berbeda dari keasliannya. Ia menjelaskan bahwa Jokowi ingin menunjukkan dirinya sebagai sosok yang biasa dan peduli terhadap rakyat, tetapi kini watak aslinya mulai terbuka.
“Jadi, belasan tahun lalu, sejak dia jadi walikota kemudian gubernur, presiden, kan sebagai aktor, watak dia ingin menunjukkan bahwa dia itu orang biasa yang orientasinya kerakyatan, sederhana dan sebagainya. Tapi, semakin ke sini semakin kelihatan semua, terbongkar semua. Dulu persepsi orang kan, dia pemimpin yang populis ya, dan dia sekarang menunjukkan watak aslinya,” papar Lukas.
Tidak Peka dengan Kondisi Masyarakat
Lukas juga menilai bahwa Jokowi tidak peka terhadap kondisi masyarakat saat ini. Di tengah situasi ekonomi yang sulit, daya beli melemah, harga barang kebutuhan pokok meningkat, dan kesenjangan sosial semakin lebar, Jokowi justru menyatakan dukungan terhadap Prabowo-Gibran dua periode. Ini dinilai tidak sesuai dengan kondisi yang ada.
Menurut Lukas, Jokowi tidak memiliki sensitivitas, kemampuan diplomasi, maupun rasionalitas dalam menyikapi situasi yang kompleks. Ia menilai bahwa tujuan utama Jokowi adalah mempertahankan dinasti politik keluarganya. “Ya, tentang esensi dia sudah dipercaya oleh publik Indonesia di jabatan publik dari walikota, gubernur, dua periode presiden. Dan tujuannya cuma satu, bagaimana dia bisa melanjutkan dinasti kekuasaannya,” kata Lukas.
Lukas menegaskan bahwa jika Jokowi benar-benar memahami konsep politik, maka ia tidak akan menyampaikan pernyataan seperti itu di tengah situasi ekonomi yang sulit. “Dan artinya kalau dia itu memang seorang politikus yang memahami konsep politik, mestinya dia tidak ngomong semacam itu ya dalam situasi sekarang ini ya,” tegasnya.
Kesimpulan
Dari berbagai perspektif, Jokowi yang dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan rakyat ternyata memiliki sisi lain yang terungkap melalui pernyataannya. Meski demikian, dukungan yang diberikan terhadap Prabowo-Gibran dua periode menunjukkan komitmen Jokowi dalam membangun dinasti politik keluarga. Namun, hal ini juga memicu kritik terhadap ketidakpekaan terhadap kondisi masyarakat saat ini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!