Kehidupan Baru Jokowi: Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy

Joko Widodo Ditetapkan sebagai Anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), resmi ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. Pengumuman ini dilakukan melalui situs resmi Bloomberg. Menurut keterangan yang diberikan, dewan penasihat ini dibentuk pada April 2025 dengan tujuan menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Dewan ini terdiri dari tokoh-tokoh berpengalaman dari berbagai latar belakang, termasuk bisnis, pemerintahan, dan organisasi multilateral. Kepemimpinan dewan dipegang oleh dua tokoh penting, yaitu mantan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo serta Mario Draghi, mantan Perdana Menteri Italia sekaligus mantan Presiden Bank Sentral Eropa.

Bloomberg New Economy dikenal sebagai forum global yang mempertemukan pemimpin lintas sektor untuk membahas transformasi ekonomi, khususnya di negara-negara berkembang. Forum ini mendorong kolaborasi lintas batas untuk mencari solusi atas isu-isu mendesak seperti keuangan, perdagangan, dan industrialisasi.

Selain itu, Bloomberg menekankan pentingnya inovasi dan pemanfaatan modal demi kepentingan publik. Sejak diluncurkan, forum ini telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kepala negara, menteri, CEO perusahaan multinasional, investor global, hingga aktivis sosial.

Tahun ini, Forum Ekonomi Baru Bloomberg akan kembali diselenggarakan di Singapura pada 19–21 November 2025. Tema utama acara tersebut adalah “Thriving in an Age of Extremes” atau Berkembang di Era Ekstrem, dengan rangkaian sesi pleno dan diskusi kelompok selama tiga hari.

Daftar Dewan Penasihat Bloomberg New Economy

Selain Jokowi, beberapa nama lain juga masuk dalam jajaran penasihat, antara lain Gita Gopinath (Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF), Dawn Fitzpatrick (CEO Soros Fund Management), Josephine Wapakabulo (Pendiri TIG Africa), serta Gan Kim Yong (Wakil Perdana Menteri Singapura). Menariknya, Jokowi menjadi satu-satunya mantan kepala negara dalam daftar tersebut.

Profil singkat Jokowi yang dipublikasikan oleh Bloomberg menyebut bahwa ia adalah seorang politisi, insinyur, dan pengusaha yang memimpin Indonesia dari 2014 hingga 2024. Ia juga menjadi presiden pertama yang berasal dari luar lingkaran elite politik maupun militer.

Hingga saat ini, alasan pasti pemilihan Jokowi belum dijelaskan secara rinci. Namun, Bloomberg menegaskan bahwa Dewan Penasihat Global dibentuk untuk menghadapi tantangan zaman dengan melibatkan figur internasional berpengalaman dari berbagai bidang.

Prabowo Bertemu Pendiri Bloomberg LP

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto bersama dengan Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani melakukan pertemuan dengan pendiri Bloomberg LP, Michael Bloomberg. Pertemuan ini dilakukan pada Selasa (23/9/2025) di sela-sela lawatan Prabowo ke New York, Amerika Serikat (AS).

Dalam unggahan Instagram Rosan Roeslani, ia menyebut bahwa pertemuan ini membahas peluang investasi Bloomberg LP di Indonesia. "Kami mendampingi Bapak Presiden Prabowo bertemu dengan pendiri Bloomberg LP, Mr. Mike Bloomberg hari ini membahas peluang kolaborasi strategis untuk memperkuat ekosistem investasi tanah air, seperti energi bersih dan perlindungan sumber daya laut," tulis Rosan.

Prabowo juga mengajak Bloomberg untuk berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kemitraan antara Bloomberg dan Indonesia. "Bapak Presiden juga mengundang Mr. Bloomberg berkunjungan ke Indonesia," jelas Rosan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bertolak ke New York untuk menghadiri dan berpidato dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia melakukan perjalanan ke AS setelah menyelesaikan kunjungannya ke Osaka, Jepang, pada Sabtu (20/9/2025). Di AS, Prabowo tidak hanya menghadiri sidang PBB, tetapi juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia.

Kehadiran Prabowo di forum internasional ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk aktif berkontribusi dalam memperkuat kerja sama global sekaligus menjaga perdamaian dunia.