
Penanganan Bencana Gempa di Kabupaten Poso
Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik untuk para korban bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Bantuan tersebut diberikan pada hari Selasa (19/8/2025) dan berasal dari Gudang Kemensos di Sentra Nipotowe Palu serta Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah. Bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak akibat gempa.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam kerak bumi. Energi ini dilepaskan karena pergerakan lempeng tektonik, aktivitas vulkanik, atau runtuhan bawah tanah, dan menyebar dalam bentuk gelombang seismik.
Rincian Bantuan Logistik yang Dikirim
Dalam penanganan bencana gempa di Poso, Kementerian Sosial telah melakukan asesmen dan pendataan kebutuhan warga terdampak, serta mendistribusikan bantuan logistik. Total nilai bantuan yang dikirimkan dari Gudang Sentra Nipotowe Palu hari ini adalah Rp 202.199.210. Rincian bantuan meliputi:
- 150 lembar kasur
- 100 lembar selimut
- 100 paket kidsware
- 200 lembar tenda gulung
- 3 unit tenda serbaguna
Sebelumnya, pada Minggu (17/8/2025), Kementerian Sosial juga telah menyalurkan bantuan logistik yang dikirimkan dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah. Bantuan tersebut mencakup:
- 20 lembar kasur
- 24 paket kidsware
- 20 paket family kit
- 48 paket makanan anak
- 230 paket makanan siap saji
- 24 lembar tenda gulung
- 45 lembar selimut
Selain itu, Tagana Poso juga telah mendirikan tenda serbaguna keluarga di halaman RSUD Poso sebagai tempat evakuasi sementara bagi pasien rawat inap. Bantuan yang telah disalurkan berupa kasur, selimut, tenda, makanan siap saji, termasuk makanan dan kebutuhan untuk anak. Bantuan tersebut diutamakan untuk memastikan kebutuhan korban terpenuhi.
Perkembangan Gempa Bumi di Poso
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengoreksi kekuatan gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8/2025). Sebelumnya, gempa bumi tersebut disebut memiliki magnitudo 6,0, namun BMKG menyebut kekuatan gempa magnitudo 5,8. Gempa tersebut memiliki magnitudo 5,8 dan disebabkan oleh aktivitas Sesar Tokararu.
Sesar Tokararu adalah salah satu sesar aktif yang berada di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dan menjadi sumber gempa bumi yang mengguncang daerah tersebut pada 17 Agustus 2025. Sesar ini termasuk dalam jenis sesar naik (thrust fault), yaitu patahan di mana satu blok batuan terdorong ke atas melewati blok lainnya akibat tekanan horizontal. Sampai saat ini, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 25 kali hingga pukul 11.00 Wita, dengan magnitudo terbesar 3,3.
Jumlah Korban dan Kerusakan
Berdasarkan laporan BMKG, gempa dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang wilayah laut Poso sekitar 18 kilometer Barat Laut Poso pada Minggu (17/8/2025) pukul 05.38 WIB. Guncangan dirasakan selama beberapa detik, menyebabkan beberapa bangunan rusak seperti bangunan Rumah Ibadah/Gereja di Desa Towu, gedung sekolah di Desa Tangkura dan Towu, serta rumah warga. Gempa juga menimbulkan kekhawatiran akan tsunami, namun tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Sebanyak 184 Kepala Keluarga atau 433 jiwa terdampak gempa tersebar di Desa Masani, Tiwaa, Towu, Bega, Lape, Tokorondo, Kilo, Maranda, Tangkura, dan Patiwunga. Satu orang di antaranya meninggal dunia dan 14 orang lainnya luka-luka. Pasien luka-luka telah dievakuasi ke RSUD Poso dan Puskesmas Tokorondo untuk mendapatkan penanganan medis. Saat ini, sebagian warga yang rumahnya rusak mengungsi ke rumah sanak saudara masing-masing.
Kecelakaan dan Data Kerusakan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan satu orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah pada Minggu (17/8/2025) kemarin. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa korban meninggal merupakan pasien yang sebelumnya mengalami kritis usai tertimpa reruntuhan bangunan pascagempa di Gereja Elim Masani, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Saat gempa terjadi, para jemaat tengah mengikuti ibadah pagi. Sejumlah jemaat tertimpa material kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi. Data kerusakan rumah juga mengalami peningkatan. Berdasarkan kaji cepat sementara, BNPB mencatat sedikitnya 12 unit rumah rusak berat dan 33 unit rumah rusak ringan.
Pemerintah melalui BNPB segera melaksanakan rapat koordinasi penanganan darurat bencana gempa bumi melalui ruang komunikasi digital pada Minggu (17/8/2025) malam sesuai instruksi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Rapat dipimpin Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan yang dihadiri oleh perwakilan Kemenko PMK, Bupati Poso, Kalaksa BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Kalaksa BPBD Poso dan jajaran Forkopimda Kabupaten Poso.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB segera diberangkatkan pada Senin (18/8) dini hari menuju Poso guna melakukan upaya penanganan darurat dan pendampingan pemerintah daerah di lokasi kejadian. Dalam tahap awal, direncanakan akan dikirimkan bantuan berupa makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, Hygiene kit, selimut dan matras.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!