
Menteri Sosial Beri Kabar Gembira untuk Pendamping PKH
Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, memberikan kabar baik bagi para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka akan segera diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), baik dalam bentuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Kita memiliki lebih dari 33 ribu pendamping PKH. Insya Allah, tidak lama lagi mereka akan menjadi ASN. Harapan Presiden jelas, kapasitas mereka harus ditingkatkan agar pekerjaan mereka lebih terukur,” ujar Gus Ipul saat menghadiri Dialog Pilar Sosial di BBPPKS, Banjarbaru, pada Selasa (23/9/2025).
Di Kalimantan Selatan, data menunjukkan bahwa tercatat ada 396 pendamping PKH. Keberadaan mereka sangat penting dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat dan penyaluran bantuan sosial.
Penyempurnaan Program Bantuan Sosial
Gus Ipul juga menegaskan bahwa program bantuan sosial ke depan akan semakin terarah karena berbasis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini diperbarui setiap tiga bulan dan menjadi rujukan utama dalam penyaluran bantuan serta penerimaan siswa Sekolah Rakyat.
“Anaknya sekolah, orangtuanya diberdayakan, rumahnya dibantu. Dalam 3 hingga 5 tahun, keluarga penerima manfaat bisa naik kelas dari penerima bansos menjadi keluarga berdaya,” jelasnya.
Program ini dirancang untuk memastikan bahwa bantuan sosial tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga mampu memberikan dampak jangka panjang. Dengan pendekatan berbasis data, pemerintah dapat lebih tepat sasaran dalam menentukan siapa yang layak menerima bantuan.
Digitalisasi Penyaluran Bantuan Sosial
Selain itu, Kementerian Sosial sedang menyiapkan digitalisasi penyaluran bansos. Sistem ini telah diuji coba di Banyuwangi dan diklaim akan membuat distribusi bantuan lebih transparan dan akuntabel.
Digitalisasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko penyimpangan dalam pengelolaan dana bantuan sosial. Selain itu, sistem ini juga akan memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dan memantau proses penyaluran bantuan secara langsung.
Partisipasi Pilar Sosial dalam Dialog
Dialog Pilar Sosial di Banjarbaru dihadiri oleh hampir 400 peserta dari lima kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Peserta tersebut terdiri dari berbagai komunitas sosial seperti pendamping PKH, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Tagana, Karang Taruna, PSM, Pordam, hingga pendamping rehabilitasi sosial.
Partisipasi aktif dari berbagai pilar sosial ini menunjukkan besarnya peran masyarakat dalam mendukung program pemerintah. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, harapan besar dipegang bahwa program bantuan sosial akan lebih efektif dan berkelanjutan.
Tujuan Jangka Panjang
Tujuan utama dari semua inisiatif ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang mampu. Dengan peningkatan kapasitas pendamping, penggunaan data yang akurat, serta digitalisasi, pemerintah berupaya menciptakan sistem bantuan sosial yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dan mampu melepaskan diri dari ketergantungan pada bantuan sosial. Ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan adil.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!