
Prediksi Pergerakan Pasar Saham Pekan Ini
Pasar saham pada pembukaan pekan ini, Senin, 29 September 2025, diprediksi akan sangat dipengaruhi oleh sentimen domestik dari kinerja emiten BUMN di akhir pekan lalu dan isu revisi UU BUMN. Kepastian dari Kementerian Keuangan melalui Menkeu Purbaya yang menegaskan bahwa BUMN SMV (Special Mission Vehicle) tetap di bawah Kemenkeu, meski UU direvisi, menjadi perhatian utama. Investor di Bursa Efek Indonesia akan menggunakan kinerja emiten BUMN dari perdagangan Jumat (26/9) sebagai acuan untuk menganalisis strategi hari ini.
Sektor Komoditas dan Energi: ANTM Juara Dolar
Di tengah pelemahan Rupiah (sekitar Rp16.703/USD) dan lonjakan harga emas dunia yang masif, emiten yang berorientasi komoditas dan ekspor tampil sebagai aset lindung nilai (hedging) terbaik. Saham ANTM (Antam) memimpin kenaikan dan menjadi penentu sentimen positif di sektor ini.
Berikut adalah data kinerja emiten sektor komoditas dan energi:
| Emiten | Harga Tutup (Rp) | Perubahan (%) | Kapitalisasi (T IDR) | Lonjakan Kapitalisasi (M USD) | |--------|------------------|----------------|----------------------|-------------------------------| | ANTM (Saham Antam) | 3.587 | +2,49% | 84,80 T | +123,9 M | | INCO (Vale) | 5.200 | +2,97% | 51,50 T | +88,6 M | | PTBA (Batubara) | 2.850 | +1,58% | 33,00 T | +30,8 M | | TINS (Timah) | 1.400 | +1,08% | 10,2 T | +6,5 M | | PGAS (Gas Negara) | 1.515 | +1,00% | 185,0 T | +109,6 M |
Analisis: Lonjakan kapitalisasi Saham ANTM sebesar Rp2,07 Triliun membuktikan bahwa emiten komoditas dengan pendapatan Dolar AS adalah aset yang paling diburu ketika Rupiah tertekan. Kenaikan harga ini didorong oleh modal asing yang masuk. Hal ini akan membawa sentimen positif untuk saham ANTM di perdagangan hari ini.
Sektor Perbankan (Big Caps): Mixed di Tengah Isu BI dan Kemenkeu
Emiten perbankan yang masuk kategori saham big caps (Himbara) menunjukkan kinerja yang cenderung mixed. Kinerja sektor ini sangat sensitif terhadap isu stabilitas moneter dari Bank Indonesia dan kebijakan fiskal Kementerian Keuangan.
Berikut adalah data kinerja emiten sektor perbankan:
| Emiten | Harga Tutup (Rp) | Perubahan (%) | Kapitalisasi (T IDR) | Penurunan Kapitalisasi (M USD) | |--------|------------------|----------------|----------------------|-------------------------------| | BBRI (Saham BRI) | 4.180 | -0,48% | 629,5 T | -180,7 M | | BMRI (Saham Bank Mandiri) | 4.430 | -0,45% | 407,5 T | -109,1 M | | BBNI (Saham BNI) | 4.250 | +1,19% | 157,0 T | - | | BBTN | 1.390 | -0,71% | 15,1 T | -7,6 M | | TLKM | 3.840 | -0,26% | 380,0 T | -59,2 M |
Analisis: Koreksi tipis pada Saham BBRI dan Saham Bank Mandiri (BMRI) mengindikasikan adanya aksi ambil untung atau sensitivitas terhadap potensi suku bunga tinggi yang dipertahankan BI. Hanya Saham BNI (BBNI) yang mampu menguat, menunjukkan adanya akumulasi beli spesifik. Kinerja sektor ini akan menjadi kunci bagi pergerakan IHSG hari ini.
Proyeksi IHSG dan Strategi Investor Senin, 29 September 2025
Isu Sentimen UU BUMN: Pernyataan Menkeu Purbaya yang menjamin BUMN SMV (seperti Pegadaian dan PNM yang berada di bawah Kemenkeu) tetap di bawah pengawasan Kemenkeu memberikan kepastian hukum dan sentimen positif bagi pasar.
Fokus Awal Pekan: Investor diprediksi akan kembali berburu emiten komoditas (terutama ANTM) di awal pekan, didorong oleh penguatan harga emas global.
Kunci Rebound: Meskipun terjadi koreksi pada Himbara, jika BBRI dan BMRI mampu rebound di pembukaan, didukung kinerja kuat BBNI, IHSG berpeluang besar untuk kembali menguat dan menembus level resistance baru.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informasi publik berdasarkan data resmi dan sumber terpercaya. Bukan merupakan ajakan untuk membeli, menjual, atau melakukan transaksi investasi dalam bentuk apa pun. Pergerakan pasar dapat berubah sewaktu-waktu, pembaca disarankan melakukan analisis pribadi sebelum mengambil keputusan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!