Ketika Istri Gus Dur Turun Tangan, Minta Aktivis Dibebaskan Pasca-demo Ricuh

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kehadiran Sinta Nuriyah dan Tokoh GNB di Polda Metro Jaya

Sinta Nuriyah, istri dari Presiden ke-4 Republik Indonesia (RI) Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan Gus Dur, bersama sejumlah tokoh dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) mengunjungi Polda Metro Jaya pada hari Selasa (23/9/2025). Kedatangan mereka dalam rangka menjenguk sejumlah aktivis yang ditahan setelah demonstrasi yang berujung ricuh pada akhir Agustus 2025.

Dalam rombongan tersebut hadir beberapa tokoh nasional seperti Lukman Hakim Saifuddin, Karlina R Supelli, Erry Riyana Hardjapamekas, Inaya Wahid, Gomar Gultom, Komaruddin Hidayat, dan Beka Ulung Hapsara. Mereka datang untuk menyampaikan dukungan serta keprihatinan terhadap para aktivis yang ditahan karena dituduh melanggar pasal penghasutan.

Para tersangka yang ditahan antara lain Delpedro Marhaen, Muzaffar Salim, Syahdan Husein, Khariq Anhar, RAP, dan Figha Lesmana. Mereka diduga terlibat dalam aksi unjuk rasa yang berujung pada keributan. Namun, menurut pandangan Sinta Nuriyah, para aktivis tersebut tidak bermaksud memusuhi negara.

Keprihatinan atas Penahanan Aktivis

Setelah melakukan kunjungan, Sinta Nuriyah menyampaikan bahwa kehadiran GNB adalah bentuk kepedulian terhadap penahanan para aktivis. Ia menilai, aktivis-aktivis tersebut merupakan bagian dari masyarakat yang ingin menciptakan Indonesia yang lebih berdaulat dan bebas dalam menyampaikan pendapat.

“Apalagi yang ditahan adalah para aktivis-aktivis yang belum tentu tujuannya untuk memusuhi,” ujar Sinta. Menurutnya, para aktivis itu hanya ingin menyampaikan aspirasinya secara damai, tetapi terjadi kesalahpahaman.

Ia menambahkan, mungkin saja ada satu dua kata yang sedikit melenceng, sehingga membuat pihak berwajib mengambil tindakan hukum. “Karena itu, dengan adanya itu, mereka mencoba, mereka telah melakukan itu, tetapi ternyata ada kesalahpahaman,” tambah Sinta.

Sinta juga menegaskan bahwa para aktivis tersebut sesungguhnya berjuang demi kemanusiaan dan kepentingan bangsa. Ia berharap Delpedro Marhaen, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, beserta rekan-rekannya segera dibebaskan.

“Inilah tujuan kami, Gerakan Nurani Bangsa, datang kemari untuk meluruskan semuanya itu dan membebaskan semuanya itu,” tegas Sinta.

Harapan Melalui Surat kepada Kapolri

Mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menjelaskan bahwa GNB telah mengirimkan surat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Surat tersebut juga disampaikan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri.

Isi surat tersebut menyampaikan harapan agar para peserta demonstrasi yang berlangsung damai dapat segera dibebaskan. Meskipun demikian, Lukman menekankan bahwa jika penyidik memiliki pandangan berbeda, maka hak asasi manusia para aktivis tetap harus dijaga.

“Karena penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak asasi manusia tetap harus bisa terjaga, terpelihara, terawat dengan baik meskipun mereka dalam kondisi ditahan,” katanya.

Lukman juga memastikan bahwa para tokoh yang hadir dalam kunjungan tersebut siap menjadi penjamin penangguhan penahanan Delpedro Marhaen dan kawan-kawannya. Hal ini menunjukkan komitmen GNB dalam mendukung proses hukum yang adil dan transparan.