Ketika Laut Labuan Bajo Menyatukan Atlet Dunia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Festival Renang Perairan Terbuka Limbang Tacik Ta’a Tahun 2025 Berhasil Menggabungkan Adrenalin dan Pesona Alam

Limbang Tacik Ta’a kembali hadir sebagai ajang olahraga yang memukau para penggemar renang di tahun 2025. Festival renang perairan terbuka ini digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dan sukses menyatukan antusiasme kompetisi dengan keindahan alam yang luar biasa. Acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga menjadi momen untuk merayakan pesona destinasi wisata Indonesia.

Berlokasi di Ta’aktana, a Luxury Collection Resort & Spa milik PT Fortuna Paradiso Optima (FPO), acara ini menarik peserta dari berbagai negara seperti Inggris, Belanda, Rusia, Jepang, dan Australia. Mereka datang bukan hanya untuk berlomba, tetapi juga untuk menikmati rute renang yang indah dan menantang. Rute ini melintasi dari pantai Wae Rana hingga Pulau Bidadari, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap peserta.

Renaldus Iwan Sumarta, selaku Inisiator Limbang Tacik Ta’a, mengungkapkan rasa bangga atas kesuksesan penyelenggaraan edisi kedua tahun ini. Baginya, Limbang Tacik Ta’a bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi sebuah gerakan untuk merayakan laut sebagai ruang kehidupan. "Kami ingin orang-orang kembali terhubung dengan alam dan menemukan kedamaian di Labuan Bajo," ujarnya.

Tahun ini, Limbang Tacik Ta’a menyajikan tantangan baru dengan kategori 10.000 meter. Di nomor utama ini, Elisei Stepanov dari Rusia mencatatkan waktu tercepat yaitu 02:17:21, unggul tipis dari dua atlet muda berbakat—Mohammad Akbar Putra Taufik dan Semenov Denis. Sementara di kategori wanita, Adinda Larasati Dewi Kirana, peraih medali terbanyak di PON Papua 2021, menunjukkan kemampuannya dengan catatan waktu 02:35:34.

Di kategori 5.000 meter, persaingan sangat sengit antara para pecinta renang perairan terbuka. Alexander Taraskin dan Bianca Marcon berhasil mendominasi kelompok usia 30–39 pria dan wanita. Di sisi lain, Colin Wilbhy mencuri perhatian sebagai satu-satunya peserta kategori 60+ yang mampu menyelesaikan lomba dengan waktu luar biasa, yaitu 01:58:41.

Di kategori 2.000 meter, para atlet muda tampil memukau. Satria Chandra dan Fiorenza Elysia Ngera keluar sebagai juara junior usia 14–19 tahun, dengan catatan waktu tercepat di antara seluruh peserta kategori ini. Hal ini menegaskan bahwa masa depan renang Indonesia cerah dan siap bersinar di panggung dunia.

Pemenang nomor 10.000 meter, Elisei, menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Limbang Tacik Ta’a tahun ini. "Acara ini terselenggara dengan sangat baik. Saya berharap dapat terus diadakan setiap tahun. Tahun depan, saya pasti akan hadir kembali dan turut mempromosikannya ke teman-teman serta tim saya—terutama para pecinta triathlon dan renang air terbuka," ungkapnya.

Acara ditutup dengan kejutan Sunset Sprint Race yang berlangsung di area Jetty Ta’aktana, disusul oleh penampilan tradisional Tari Caci dan prosesi winner ceremony yang digelar di Amphitheater Ta’aktana di pesisir pantai Wae Rana.

Race Director Omar Suryaatmadja menyampaikan bahwa seluruh peserta berhasil menyelesaikan lomba dengan aman, dan keseluruhan acara berlangsung lancar. Ia juga menambahkan bahwa Limbang Tacik Ta’a akan terus dikembangkan sebagai ajang tahunan yang mengangkat laut Labuan Bajo sebagai destinasi sports tourism unggulan.

"Kami ingin menjadikan laut sebagai panggung prestasi dan pengalaman tak terlupakan. Laut, budaya, dan semangat kompetisi berpadu dalam satu narasi: Dilaokku Kallumangku – My Ocean, My Life," tutupnya.