
Keuntungan dan Kerugian Jika Manchester United Menunjuk Gareth Southgate sebagai Pelatih Baru
Manchester United sedang dalam proses evaluasi terhadap masa depan pelatih mereka, Ruben Amorim. Setelah kalah dari Brentford dengan skor 3-1 pada hari Sabtu, posisi Amorim semakin tidak aman. Dengan kekalahan ini, banyak pihak mulai mempertanyakan kemampuannya dalam memimpin tim. Hal ini membuat beberapa nama muncul sebagai calon pengganti, salah satunya adalah Gareth Southgate.
Southgate telah lama dikaitkan dengan klub Old Trafford. Meskipun saat ini belum ada pembicaraan resmi antara manajemen MU dan Southgate, hubungan yang baik antara mantan pelatih tim nasional Inggris tersebut dengan pemilik klub, Sir Jim Ratcliffe, bisa menjadi faktor penting. Jika suatu saat Southgate dihubungi, kemungkinan besar ia akan mempertimbangkan tawaran tersebut.
Salah satu keuntungan jika Southgate ditunjuk sebagai pelatih baru adalah pengalaman dan kemampuannya dalam mengelola pertahanan. Selama menjabat sebagai pelatih timnas Inggris, ia berhasil membawa timnya hingga final Euro 2020 dan Euro 2024. Meski kalah di kedua pertandingan tersebut, performa pertahanan Inggris sangat solid. Di Euro 2020, Inggris hanya kebobolan dua kali, sementara di Euro 2024 jumlahnya meningkat menjadi enam kali.
Selain itu, Southgate juga memiliki pengalaman melatih pemain-pemain kunci seperti Harry Maguire dan Luke Shaw. Ini bisa menjadi nilai tambah bagi MU karena ia mampu menjalin hubungan baik dengan bintang-bintang tim. Dengan pengalamannya, Southgate diharapkan mampu membangun kembali kepercayaan para pemain dan fans.
Namun, ada juga sejumlah kerugian jika MU memilih Southgate. Salah satunya adalah kritik yang sering dialamatkan kepada dirinya karena gagal meraih trofi utama bersama Inggris meskipun memiliki skuad yang kuat. Selain itu, beberapa pengamat menganggap Southgate terlalu hati-hati dalam berbagai situasi, termasuk dalam pengambilan keputusan strategis.
Masih ada masalah lain yang perlu diperhatikan. Southgate tidak pernah melatih klub sejak 2009, dan pengalaman terakhirnya sebagai pelatih klub adalah saat Middlesbrough degradasi ke Championship pada musim 2008-09. Hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi MU jika ingin mempercayakannya sebagai pelatih tetap.
Selain itu, Southgate juga tidak berhasil menemukan cara untuk memaksimalkan bakat-bakat muda seperti Trent Alexander-Arnold. Hal ini bisa menjadi kekhawatiran jika MU memilihnya, mengingat Amorim sendiri saat ini sedang diawasi ketat akibat kesulitannya dalam memasukkan Kobbie Mainoo ke dalam starting XI.
Jika MU benar-benar memutuskan untuk menunjuk Southgate, mungkin lebih baik jika ia hanya diangkat sebagai pelatih sementara hingga akhir tahun 2025-2026. Dengan demikian, klub dapat mempersiapkan pencarian pelatih permanen yang lebih tepat sesuai kebutuhan dan visi jangka panjang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!