Kisah Guru Kristen Papua yang Terkesan dengan Nilai Islam di Kampus NU

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perjalanan Seorang Guru yang Menginspirasi

Rambut panjang bergelombang tergerai dengan alami. Kebaya brokat berwarna coklat menghiasi tubuhnya dengan sempurna. Meski tampil berbeda dari kebanyakan gadis yang hadir di auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pada hari Kamis (21/8), rona bahagia selalu terpancar di wajah Yustina Gemilang, S.Pd., Gr. Ia baru saja dilantik sebagai guru profesional melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Unusa.

Meskipun sebagian besar peserta di ruangan itu menggunakan hijab, Yustina tidak mengenakannya. Namun, ia tidak merasa canggung dalam lingkungan tersebut. Bahkan, ia sangat nyaman dan diterima oleh teman-temannya yang berhijab.

"Saya merasa diterima dengan baik. Mereka ramah dan menerima saya meskipun memiliki keyakinan yang berbeda," ujarnya saat ditemui setelah pengukuhan.

Yustina menempuh pendidikan guru selama dua tahun di Unusa. Selama masa studinya, ia banyak belajar tentang nilai-nilai keislaman yang sebelumnya tidak pernah ia temui. Salah satu mata kuliah yang menarik perhatiannya adalah Aswaja.

Aswaja merupakan singkatan dari Ahlussunnah wal Jama'ah, sebuah aliran dalam Islam yang menekankan pada mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan pemahaman mayoritas sahabat. Awalnya, ia hanya mengikuti mata kuliah ini secara biasa, namun semakin dalam mempelajarinya, ia semakin menyadari relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai seperti tawassuth (moderat), tawazun (seimbang), toleransi, dan keadilan yang diajarkan dalam Aswaja menjadi penting dalam hidup berdampingan dalam keberagaman. Baginya, nilai-nilai tersebut menjadi fondasi untuk menciptakan suasana kelas yang inklusif.

"Perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang harus dipelihara," tambahnya.

Setelah resmi dilantik sebagai guru profesional, semangat Yustina untuk mengajar anak-anak di pedalaman Papua kembali meningkat. Ia ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak yang kurang beruntung dalam mengakses pendidikan.

Ia pernah mengajar di SD YAPELIN Ob Anggen Dogobak, Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua Pegunungan. Lokasinya jauh dari ibu kota Jayapura, membutuhkan perjalanan 5 jam via udara dan darat.

Kondisi anak didiknya yang minim fasilitas pendidikan membuat Yustina termotivasi untuk terus memperdalam ilmu dan keterampilannya. Ia merasa bahwa ilmu dan kemampuannya belum cukup untuk menjawab kebutuhan anak-anak di pedalaman.

Mengikuti program Pra Jabatan PPG di Unusa menjadi jawaban Tuhan atas keinginannya. Ia melihat ini sebagai peluang untuk melengkapi diri sebagai guru yang lebih baik.

Motivasi terbesar Yustina menjadi guru bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membawa nilai dan teladan kepada setiap anak. Ia ingin setiap anak yang didiknya tumbuh berintegritas dan berkarakter.

"Seorang guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembawa nilai dan teladan," tegasnya.