Komandan mantan Zipra khawatir tentang 'kematian yang tidak dijelaskan meningkat' dari mantan pejuan

Sementara Zimbabwe bersiap untuk memperingati Hari Pahlawan pada 11 Agustus, seorang mantan komandan Zipra telah mengangkat kekhawatiran terhadap tren yang menurutnya mengkhawatirkan dari kematian-kematian yang tidak dijelaskan di kalangan veteran perjuangan kemerdekaan.

Andrew Ndlovu, mantan Komandan Wilayah Zona di Front Utara 2 (NF2) selama perang kemerdekaan, mengatakan tingkat kematian veteran yang terjadi sangat mengkhawatirkan.

Ndlovu meminta pemerintah untuk menyelidiki kemungkinan penyebabnya, termasuk kemungkinan penggunaan senjata kimia masa lalu atau pengabaian kesejahteraan veteran.

"Saya tidak senang dengan laju kematian para veteran perjuangan kemerdekaan," katanya kepada Southern Eye pada hari Minggu.

Ini sangat mengkhawatirkan, dan saya memanggil pemerintah Zimbabwe melalui Kementerian Veteran Perang untuk meninjau masalah ini secara serius.

Ia mempertanyakan apakah jumlah kematian yang tinggi hanya kebetulan atau merupakan gejala dari kegagalan sistemik yang lebih dalam, termasuk dukungan kesehatan dan kesejahteraan yang tidak memadai bagi pahlawan perang kemerdekaan negara tersebut.

"Banyak dari saudara-saudara kita telah meninggal dalam kemiskinan, meninggalkan keluarga-keluarga yang tidak memiliki apa-apa untuk dipegang di bawah kondisi ekonomi yang sulit ini," katanya.

Ini tidak dapat diterima, terutama mengingat pengorbanan yang mereka lakukan untuk kemerdekaan Zimbabwe.

Ndlovu juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kurangnya kemajuan dalam meningkatkan pensiun bulanan para veteran perang dan meminta adanya perubahan dalam cara pemerintah mendistribusikan dana dan manfaat.

Dia menyarankan agar veteran diperbolehkan mengakses dana proyek secara langsung tanpa syarat yang merepotkan, sehingga mereka dapat lebih baik mendukung keluarga mereka.

Mantan komandan meminta pemerintah segera melepaskan pembayaran yang wajib diberikan kepada mereka yang diverifikasi pada tahun 2022, 2023, dan 2025 — dengan mencatat bahwa banyak dari mereka telah meninggal tanpa pernah menerima manfaatnya.

Ia bersikeras bahwa negara harus bertanggung jawab dan memastikan keluarga mereka mendapatkan kompensasi.

"Keterlambatan telah mengorbankan nyawa. Pemerintah harus sekarang bertindak dengan segera dan menghormati pengorbanan yang telah dilakukan oleh putra-putri tanah yang berani ini," kata Ndlovu.

Ia meminta pihak berwenang mempercepat pengembalian properti Zipra Nitram, yang diperoleh selama perjuangan kemerdekaan, tetapi masih sulit dijangkau oleh banyak veteran Zipra dan keturunan mereka.

Selain itu, dia meminta pemerintah untuk menetapkan lahan bagi anak-anak veteran perang dan melindungi mereka yang telah mendapatkan manfaat dari reformasi agraria, memastikan bahwa tidak ada seseorang yang memiliki lebih dari satu peternakan dengan biaya orang lain.

Beralih ke pengakuan simbolis, Ndlovu mengusulkan pemberian seragam nasional yang tidak berpartai bagi seluruh veteran, yang hanya dibedakan oleh medali pelayanan untuk mencerminkan peran mereka selama perang kemerdekaan.

Ia juga meminta berakhirnya politisasi penguburan di Heroes Acre dan mengimbau untuk meninjau kriteria yang digunakan untuk memberikan status pahlawan nasional.

"Heroes Acre telah diubah menjadi kuburan umum," kata Ndlovu.

Beberapa individu yang dikubur di sana dinyatakan sebagai pahlawan berdasarkan alasan partai dan bukan berdasarkan kontribusi revolusioner mereka yang sebenarnya.

Selain itu, dia menuntut agar semua veteran diberikan medali yang seharusnya mereka terima, baik untuk perjuangan perebutan kemerdekaan maupun untuk kemerdekaan, dan mengusulkan bahwa semua komandan lama secara resmi pensiun dengan pangkat yang setara dengan yang ada di Angkatan Pertahanan Zimbabwe untuk mempertahankan integritas sejarah perebutan kemerdekaan.