Kondisi Mental Inter Milan Tidak Stabil, Dimarco Cs Rentan Panik Hadapi Lawan Agresif

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Kondisi Mental Inter Milan Tidak Stabil, Dimarco Cs Rentan Panik Hadapi Lawan Agresif

Kondisi Mental Inter Milan Masih Belum Stabil

Inter Milan terlihat rentan mengalami kepanikan saat menghadapi agresi dari lawan mereka, yang berdampak buruk pada hasil pertandingan. Kemenangan yang diraih oleh Inter Milan atas tim Jay Idzes dkk menunjukkan bahwa kondisi mental pemain belum stabil hingga akhir pertandingan.

Anak asuh Cristian Chivu merasa khawatir hingga harus menunggu peluit akhir benar-benar berbunyi saat menjamu Sassuolo. Pada pertandingan pekan keempat Liga Italia di San Siro, Senin (22/9/2025) dini hari WIB, Inter Milan berhasil memperoleh kemenangan tipis dengan skor 2-1.

I Nerazzurri sejatinya sudah unggul pada menit ke-14 melalui tembakan Federico Dimarco. Namun, mereka kesulitan membongkar pertahanan solid Jay Idzes dkk guna mencetak gol kedua. Mereka harus menunggu sampai menit ke-81 untuk mendapatkan gol kedua bagi Si Hitam-Biru.

Inter membutuhkan bantuan pantulan kaki tandem Idzes di lini belakang, Tarik Muharemovic, untuk membelokkan arah tembakan Carlos Augusto masuk ke gawang. Unggul 2-0, penyakit lama Inter Milan mulai menjangkiti mereka. Anak asuh Cristian Chivu justru bermain gugup di menit-menit krusial.

Sassuolo memanfaatkan situasi tersebut dengan mencetak gol pengikis skor menjadi 1-2 melalui aksi Walid Cheddira pada menit ke-84. Kemudian, Inter Milan seperti gemetaran. Ketakutan dijebol lawan pada menit-menit akhir kembali menghantui.

Masih segar dalam ingatan ketika keunggulan mereka di kandang Juventus pekan lalu berbalik menjadi kekalahan akibat dua gol larut sang rival bebuyutan di menit penghabisan. Pekan ini Francesco Acerbi dkk juga dibuat deg-degan karena harus menghadapi serbuan Sassuolo yang makin galak menjelang bubaran.

Untung bagi Inter Milan, mereka berhasil melewati beberapa peluang berbahaya tersisa dan mengamankan tiga angka susah payah. Chivu memuji pasukannya berhasil mengatasi kecemasan akan kebobolan gol tambahan lagi di akhir laga.

"Anda juga harus tahu cara menderita, dan kami seharusnya memastikan kemenangan lebih awal," ujar Chivu. "Kualitas lawan kami juga berperan dan Anda harus bisa bertahan."

"Mereka mencetak gol di menit-menit akhir, dan kami tahu cara bertahan, bahkan bisa mengendalikan rasa takut kami," tambahnya.

Performa Inter Milan yang Masih Perlu Diperbaiki

Penampilan Inter Milan sebagai calon penantang Napoli di jalur scudetto belum mengesankan. Kemenangan susah payah atas Sassuolo hanya menjadi tripoin kedua dari empat pertandingan awal di Liga Italia musim ini. Sepasang kemenangan itu mengapit dua kekalahan beruntun dari dua tim Hitam-Putih, Udinese dan Juventus.

Koleksi enam poin cuma menempatkan mereka di peringkat ke-10 klasemen Serie A. Presiden Inter Milan, Giuseppe Marotta, memaklumi kondisi timnya yang belum mencapai konsistensi sesuai harapan.

Sikap pemain yang masih sering tampak panik ketika merespons kebobolan atau agresi musuh menjadi poin yang harus diperbaiki segera. "Kami perlu bersabar. Tim sedang berada dalam fase transisi yang sangat penting di liga," ujar Marotta.

"Dengan jadwal yang membuat kami harus bermain dalam pertandingan tandang terpenting pada pekan ketiga (vs Juventus), kami perlu tetap tenang." "Ada pergantian pelatih, jadi wajar jika ada beberapa kesulitan yang tidak ada di tahun-tahun sebelumnya."

"Kami yakin bahwa budaya kerja dan nilai-nilai tim serta pelatih cukup untuk membawa kami kembali ke tempat yang seharusnya dituju," tuturnya.