Penyidik KPK Memanggil Putra B.J. Habibie Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Iklan Bank BJB
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil Ilham Akbar Habibie, putra dari almarhum B.J. Habibie, sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB). Pemeriksaan terhadap Ilham dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 30 September 2025.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari penyelidikan terkait dugaan korupsi yang terjadi dalam pengadaan iklan di salah satu bank daerah tersebut. Meski demikian, Budi belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai materi pemeriksaan yang akan dilakukan.
Sebelumnya, Ilham Akbar Habibie telah diperiksa oleh KPK pada 3 September 2025. Dalam pemeriksaan itu, ia ditanyakan mengenai transaksi jual beli mobil Mercedes Benz antara dirinya dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dalam kesempatan tersebut, Ilham menyampaikan bahwa warna cat mobil yang dibeli oleh Ridwan Kamil telah diganti tanpa sepengetahuan dirinya.
Mobil Mercedes Benz yang diproduksi di Jerman itu sebelumnya berwarna silver, namun kemudian diubah menjadi biru metalik. Mobil ini diketahui merupakan warisan dari B.J. Habibie kepada anaknya, Ilham. Menurut informasi yang diberikan oleh Ilham, pembayaran mobil dilakukan secara cicilan, di mana Ridwan Kamil sudah membayar sebesar Rp1,3 miliar dari total harga jual sebesar Rp2,6 miliar.
Ilham menegaskan bahwa ia tidak mengetahui bahwa transaksi jual beli mobil tersebut diduga berkaitan dengan kasus korupsi pengadaan iklan Bank BJB periode 2021-2023 yang melibatkan Ridwan Kamil. Saat ini, mobil tersebut masih berada di Bandung.
Dari dugaan korupsi ini, negara diperkirakan mengalami kerugian hingga mencapai Rp222 miliar. Selain itu, KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam perkara ini. Proses penyidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi terkait terus berlangsung untuk memperkuat bukti-bukti yang ada.
Pemanggilan Ilham Akbar Habibie sebagai saksi menunjukkan bahwa penyidik KPK semakin mendalami berbagai aspek yang terkait dengan kasus ini. Dengan adanya pemeriksaan terhadap tokoh-tokoh penting seperti putra dari mantan Presiden Republik Indonesia, proses penuntutan kasus korupsi ini diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan transparan.
Selama proses pemeriksaan berlangsung, KPK tetap menjaga objektivitas dan keadilan dalam menangani setiap dugaan tindak pidana korupsi. Masyarakat diharapkan tetap memantau perkembangan kasus ini, karena kasus ini bisa menjadi contoh nyata dalam upaya pemberantasan korupsi di berbagai lembaga pemerintahan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!