Kritik Pedas Dr Aziz Hasyim Terhadap Penerapan e-Parkir Kota Ternate

Kritik terhadap Penerapan Sistem e-Parkir di Kota Ternate

Penerapan sistem elektronik parkir (e-Parkir) oleh Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, mendapat berbagai kritik dari berbagai pihak. Salah satu tokoh yang menyampaikan kritik tersebut adalah Dr Aziz Hasyim, seorang akademisi dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. Ia menilai bahwa kebijakan ini tidak sepenuhnya matang dan perlu dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Dr Aziz Hasyim, sistem e-Parkir yang baru saja diresmikan belum bisa berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kajian komprehensif sebelum penerapan. Ia mengungkapkan bahwa dalam penerapan di lapangan, banyak hambatan yang muncul, sehingga sistem ini terkesan tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Ia juga menyoroti bahwa penerapan e-Parkir dilakukan secara terburu-buru. Padahal, sistem ini memiliki potensi besar untuk membantu mengantisipasi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir. Sebelum diterapkan, menurutnya, Dinas Perhubungan (Dishub) harus melakukan sosialisasi yang cukup, termasuk menjelaskan lokasi-lokasi yang akan diberlakukan sistem e-Parkir serta besaran retribusi yang dikenakan, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

Sayangnya, saat ini masih ada karcis manual yang berlaku meskipun sistem e-Parkir telah diterapkan. Menurut Dr Aziz Hasyim, hal ini bisa mengganggu efisiensi dan transparansi sistem yang seharusnya diterapkan. Meskipun demikian, ia tetap mengakui bahwa sistem e-Parkir memiliki manfaat yang sangat baik, seperti memberikan data yang valid dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan PAD.

Ia berharap agar Dishub dapat lebih jeli dalam penerapan kebijakan ke depannya, agar sistem e-Parkir dapat berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Manfaat Sistem e-Parkir

Sistem e-Parkir dirancang sebagai solusi untuk mengelola dan membayar retribusi parkir secara elektronik. Penggunaan teknologi informasi dalam sistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kenyamanan. Selain itu, sistem ini juga berperan dalam mengurangi potensi kebocoran pendapatan dan praktik pungutan liar.

Bagi Masyarakat

• Memudahkan pembayaran parkir hanya melalui aplikasi atau kartu elektronik.
• Mengurangi kemungkinan terjadinya perselisihan dengan petugas parkir.

Bagi Pemerintah Daerah

• Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pendapatan retribusi parkir.
• Mencegah kebocoran retribusi dan pungutan liar.
• Mempermudah pemantauan kinerja petugas parkir secara daring.

Bagi Petugas Parkir

• Meningkatkan martabat dan profesionalisme tugas mereka.
• Mempermudah pengelolaan retribusi yang dikumpulkan.

Cara Kerja Sistem e-Parkir

Sistem e-Parkir bekerja dengan beberapa tahapan utama:

1. Pendaftaran/Instalasi Aplikasi: Pengguna harus mengunduh dan menginstal aplikasi e-Parkir di smartphone mereka.
2. Pembayaran: Pengguna dapat melakukan pembayaran menggunakan kartu uang elektronik seperti Brizzi, Flazz, atau E-Money, dengan cara menempelkan kartu ke reader. Alternatif lain, pembayaran bisa dilakukan melalui aplikasi seperti QRIS, DANA, atau OVO.
3. Integrasi Sistem: Sistem ini terintegrasi dengan alat pengawasan di lokasi parkir dan petugas terkait, sehingga memungkinkan pemantauan pendapatan secara online.

Tujuan Sistem e-Parkir

Tujuan utama dari penerapan sistem e-Parkir adalah menciptakan sistem pengelolaan parkir yang lebih aman, nyaman, transparan, dan efisien. Selain itu, sistem ini juga menjadi bagian dari upaya penataan kota yang lebih baik, dengan harapan mampu meningkatkan kualitas layanan publik dan meningkatkan PAD melalui pengelolaan retribusi yang lebih baik.