
Inovasi untuk Membangun Kemandirian Keuangan Organisasi Masyarakat Sipil
Innovation Lab 2025 yang diadakan oleh Re.Search, unit dari Platform Usaha Sosial (PLUS), telah resmi ditutup dengan acara puncak bernama InnoLAB. Acara ini berlangsung di Ganara Art Space, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, dan dihadiri oleh puluhan organisasi masyarakat sipil (OMS) dari berbagai daerah. Program ini dirancang sebagai ruang eksperimen, pembelajaran, serta laboratorium ide untuk memperkuat kesiapan OMS dalam menghadapi tantangan finansial melalui jalur kewirausahaan sosial.
Tantangan Finansial yang Menggerogoti OMS
Salah satu isu utama yang dihadapi banyak organisasi nirlaba adalah penurunan pendanaan filantropi global. Untuk menjawab hal ini, Innovation Lab 2025 hadir sebagai solusi inovatif. Selama empat bulan, peserta diberikan program inkubasi intensif untuk merancang unit bisnis berdampak. Tujuannya adalah agar bisnis tersebut tidak hanya menjadi sumber pendapatan tetapi juga membantu OMS mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendanaan.
Sejak awal, peserta sudah dibekali dengan Masterclass luring yang diisi oleh praktisi berpengalaman di bidang bisnis dan pengembangan usaha. Selain itu, mereka juga mengikuti sesi Business Dialogue, yaitu kesempatan langsung berdiskusi dengan pelaku usaha tentang strategi membangun bisnis dari nol hingga berkembang.
Proses Pengembangan Ide Bisnis
Setelah tahap awal, peserta melanjutkan perjalanan mereka ke Pitch Lab, tempat mereka menguji ide bisnis masing-masing di depan mentor. Proses ini dilanjutkan dengan Demo Day, di mana peserta memperlihatkan prototipe bisnis kepada calon investor, mitra, dan stakeholder.
Demo Day menjadi momen yang paling dinantikan. Sebanyak 25 organisasi menampilkan ide bisnis kreatif mereka di hadapan juri yang terdiri dari perwakilan investor, lembaga donor, hingga pengelola bisnis sosial. Beberapa juri antara lain Nendra Sarina (CEO Rumah BUMN Jakarta), Devyta Wijaya (Head of Legal, Compliance & Risk Director YCAB Ventures), Mozaika Hendarti (Senior Investment Manager Yayasan KEHATI), dan Esther Parapak (Senior Grants Manager Ford Foundation).
Talkshow Inspiratif: Berani Diversifikasi Pendanaan
Bagian menarik dari InnoLAB adalah talkshow dengan tema “BERDIKARI: Berani Diversifikasi Pendanaan untuk Kemandirian Organisasi.” Diskusi ini menghadirkan beberapa tokoh ternama di bidang kewirausahaan sosial seperti Tri Mumpuni (Executive Director IBEKA), Bertram Flesch (Chief Sustainability Officer SukkhaCitta), serta Jaqualine Wijaya (Co-Founder Seraya). Para narasumber sepakat bahwa fondasi kuat adalah kunci dalam membangun bisnis yang tahan lama. Bertram Flesch menekankan pentingnya memahami kebutuhan pasar sebelum melangkah lebih jauh. “Pelajari terlebih dahulu kebutuhan pelanggan untuk memahami apa yang benar-benar mereka butuhkan, sehingga produk yang ditawarkan dapat menjadi solusi yang tepat,” ujarnya.
Peserta Terpilih dari Berbagai Daerah
Dari ratusan pendaftar, hanya 25 organisasi yang berhasil lolos mengikuti program ini. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari lingkungan, pemberdayaan perempuan, kesehatan, hingga isu HAM. Beberapa di antaranya adalah Absolute Indonesia – AKSARA, Aliansi Organis Indonesia (AOI), KontraS, Pamflet Generasi, Yayasan Agro Sorgum Flores, Yayasan Harapan Ibu Papua, hingga Yayasan Walang Perempuan. Keragaman peserta ini membuktikan bahwa semangat inovasi bisa lahir dari isu apa pun selama ada komitmen untuk mencari solusi berkelanjutan.
Lahirnya Re.Search Impact Academy
Sebagai bagian dari inovasi, Re.Search juga meluncurkan Re.Search Impact Academy, sebuah platform digital yang membantu OMS menciptakan kursus online. Dengan model ini, organisasi bisa menjual pengetahuan dan pengalaman mereka dalam bentuk kelas digital, sekaligus menciptakan sumber pendapatan baru.
Rintis Mulyani, Business Development Lead Re.Search, menjelaskan, “Dengan adanya tren penurunan pendanaan yang dialami banyak OMS, Re.Search menghadirkan Re.Search Impact Academy untuk mendukung organisasi dalam memperoleh pendapatan tambahan melalui penjualan kursus online yang mereka kembangkan.”
Komitmen PLUS dalam Pemberdayaan
Sebagai payung besar, Platform Usaha Sosial (PLUS) sejak 2017 telah mendukung lebih dari 500 pelaku usaha sosial di seluruh Indonesia. PLUS aktif menjadi mitra berbagai program pemberdayaan UMKM dan usaha sosial, bekerja sama dengan pemerintah, universitas, lembaga filantropi, dan sektor swasta. Melalui Innovation Lab 2025, Re.Search dan PLUS kembali menegaskan komitmen mereka untuk membangun ekosistem OMS yang lebih mandiri, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!