Lansia Tewas Tertelungkup di Atas Sepeda Ontel, Diduga Kelelahan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Lansia Tewas Tertelungkup di Atas Sepeda Ontel, Diduga Kelelahan

Warga Pare Digegerkan dengan Penemuan Pria Meninggal Dunia di Atas Sepeda Ontel

Warga Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan seorang pria meninggal dunia dalam posisi tertelungkup di atas sepeda ontel. Kejadian ini terjadi di Jembatan Jalan Penanggungan, Lingkungan Pulosari, Kelurahan Pare, pada Kamis (21/8/2025) sore.

Pria yang ditemukan tersebut diketahui bernama Sujono (64 tahun), warga Desa Tertek. Ia ditemukan oleh seorang warga bernama Asrofudin saat sedang pulang ke rumah sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, Sujono masih dalam posisi berada di atas sepeda ontel dengan tubuh tertelungkup dan tidak bergerak.

Saksi mengatakan bahwa korban dalam kondisi tidak bergerak di atas jembatan. Setelah didekati, ternyata Sujono sudah meninggal dunia. Selanjutnya, saksi melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RW setempat, yang kemudian meneruskannya ke Polsek Pare.

Kejadian ini menimbulkan kericuhan di lokasi kejadian. Banyak warga berkumpul di sekitar jembatan sebelum tim kepolisian dan medis tiba untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Di dekat korban, petugas juga menemukan sebuah tas hitam yang berisi beberapa barang seperti identitas, HP, charger, obeng, kalung, peluit, serta musik box. Hasil pemeriksaan dari Tim Inafis Polres Kediri bersama tenaga medis Puskesmas Pare memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Kapolsek Pare, AKP Rudi Darmawan, menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan, tidak ada indikasi tindak kekerasan atau penganiayaan. Kondisi Sujono diduga murni meninggal dunia karena faktor kelelahan.

Dari keterangan keluarga, Sujono sering bersepeda ontel hampir setiap hari meskipun kondisinya kerap terlambat makan. Pada Kamis siang sekitar pukul 11.00 WIB, korban berpamitan keluar rumah dengan mengayuh sepeda. Namun, sore harinya, ia ditemukan sudah tidak bernyawa di atas jembatan.

Pihak keluarga menerima kematian Sujono sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Mereka juga telah membuat surat pernyataan resmi tidak akan menuntut atas kejadian tersebut.

Menurut AKP Rudi Darmawan, pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan tidak ada keberatan. Jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Peristiwa ini menjadi perhatian besar bagi warga setempat, yang merasa prihatin atas kematian Sujono. Sejumlah warga menyampaikan rasa belasungkawa mereka melalui media sosial dan percakapan di lingkungan sekitar.

Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi kesehatan diri sendiri, terutama bagi para lansia yang sering beraktivitas fisik. Dengan adanya kejadian ini, diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kenyamanan dalam beraktivitas.