Perayaan Olahraga dan Budaya di Bank Jateng Friendship Run 2025 Purwokerto
Putri Maesaroh (29) menunjukkan ekspresi kebahagiaan setelah melewati garis finish dalam ajang Bank Jateng Friendship Run (BJFR) Borobudur Maraton 2025 di Pendopo Si Panji, Kabupaten Banyumas, Minggu (28/9/2025). Keringat yang mengalir dari wajahnya tidak mengurangi senyum yang terus terukir. Bagi Putri, mencapai garis finish adalah pencapaian luar biasa. Ia segera mengambil ponsel untuk merekam momen tersebut melalui swafoto.
Pada pagi hari itu, penampilan Putri berbeda dibandingkan peserta lainnya. Ia memakai kostum olahraga dengan motif batik. Penampilannya ini memiliki makna khusus. Dengan mengenakan kostum tersebut, ia ingin memperkenalkan budaya Jawa Tengah melalui ajang BJFR Borobudur Maraton 2025 Purwokerto.
“Kostum ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah memiliki keunikan dan menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat,” ujarnya. Awalnya, Putri ingin menggunakan kebaya, namun akhirnya memutuskan untuk mengombinasikan atasan kebaya dengan bahan jersey olahraga. Desain ini memberikan kesan unik dengan warna yang cerah.
Putri, yang bekerja di Cirebon, sengaja datang ke Banyumas untuk ikut serta dalam acara tersebut. Menurutnya, Borobudur Marathon merupakan ajang yang patut dibanggakan oleh masyarakat Jawa Tengah.
Manfaat Ekonomi dan Pariwisata Olahraga
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan bahwa terdapat 1.000 peserta yang terdaftar dalam Bank Jateng Friendship Run (BJFR) Borobudur Maraton 2025 Purwokerto. Ajang lari ini merupakan rangkaian menuju gelaran Borobudur Marathon pada tanggal 16 November 2025.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mendorong minat berolahraga. Selain itu, pariwisata olahraga juga bertujuan untuk menarik orang dari luar Jawa Tengah masuk ke provinsi ini. Dengan demikian, ekonomi akan berkembang.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta pemerintah kabupaten/kota mendukung Borobudur Marathon 2025 melalui ajang pre-event. “Alhamdulillah, Purwokerto dipilih sebagai salah satu pendukung,” katanya.
Dengan digelarnya acara ini, Kabupaten Banyumas mendapatkan manfaat ekonomi. Hotel dan penginapan lainnya ramai, serta sektor konsumsi seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah juga mengalami peningkatan.
Antusiasme Peserta dan Potensi Pariwisata
Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas, Antonius Tomy Trinugroho, menyebutkan bahwa ajang Borobudur Marathon 2025 selalu menjadi agenda menarik bagi para pelari. Rencananya, nanti akan diikuti oleh 10 ribu peserta, baik dari dalam maupun luar negeri.
Ajang ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga menjadi sarana promosi budaya dan pariwisata. Dengan hadirnya peserta dari berbagai daerah dan negara, potensi wisata olahraga bisa berkembang lebih pesat lagi.
Beberapa peserta bahkan membawa atribut atau pakaian khas daerah mereka. Hal ini menunjukkan antusiasme dan rasa bangga terhadap budaya masing-masing. Tidak hanya itu, banyak peserta yang juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berkeliling kota dan mengenal lebih dekat tempat-tempat wisata di sekitar lokasi lari.
Dengan adanya acara seperti ini, semangat kebersamaan dan kerja sama antar daerah dapat terjalin. Masyarakat juga diajak untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang bermanfaat secara sosial, ekonomi, dan budaya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!