/data/photo/2024/10/01/66fb632370286.jpg)
Video Joget Anggota DPR Viral di Media Sosial
Sebuah video yang menampilkan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sedang berjoget di dalam gedung paripurna telah viral di media sosial. Video ini menjadi perbincangan hangat warganet, terutama setelah disertai narasi bahwa gaji anggota DPR kini naik hingga Rp 100 juta. Di tengah situasi tersebut, beberapa anggota DPR tampak antusias dan bahagia dengan keadaan tersebut.
Beberapa anggota DPR yang berasal dari kalangan artis terlihat sangat menikmati momen joget tersebut. Mereka seperti Eko Patrio dan Uya Kuya, yang terlihat begitu akrab dengan gerakan tari yang mereka lakukan. Namun, tidak semua anggota DPR ikut serta dalam aktivitas tersebut. Salah satu contohnya adalah Pasha Ungu, yang terlihat tidak turut bergabung dalam joget tersebut.
Setelah video joget itu, muncul pula potongan video wawancara Uya Kuya yang memicu reaksi keras dari netizen. Dalam wawancara tersebut, Uya Kuya menyampaikan pendapatnya tentang anggota DPR yang juga memiliki latar belakang sebagai seniman. Ia mengatakan, "Lha kita artis, kita DPR kita artis. Gua tanya sekarang anggota DPR, emang ada anggota DPR yang gak ngonten ada? Semua ngonten, artis ngonten, netizen juga ngonten." Ucapan tersebut mendapat respons beragam dari para pengguna media sosial.
Namun, Puan Maharani, Ketua DPR RI, membantah informasi tentang kenaikan gaji anggota DPR. Ia menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan gaji, tetapi hanya ada perubahan dalam bentuk tunjangan. "Gak ada kenaikan hanya sekarang DPR sudah tidak mendapatkan rumah jabatan," kata Puan Maharani dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube.
Menurut Puan, rumah jabatan yang dulu diberikan kepada anggota DPR kini dikembalikan kepada pemerintah. Sebagai gantinya, anggota DPR menerima konpensasi uang rumah sebesar Rp 50 juta per bulan. Hal ini dijelaskan sebagai bentuk pengganti dari fasilitas yang sebelumnya diberikan.
Selain itu, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir juga memberikan penjelasan lebih lanjut. Menurutnya, tidak ada kenaikan gaji secara signifikan. "Gaji kami tetap terima kurang lebih Rp 6,6 juta, hampir Rp 7 juta," katanya. Meskipun demikian, ia menyebut bahwa beberapa tunjangan mengalami sedikit peningkatan.
Adies menjelaskan, "Tunjangan beras kami cuma dapat Rp 12 juta, ada kenaikan sedikit dari Rp 10 juta kalau gak salah." Selain itu, tunjangan lain seperti bensin juga mengalami kenaikan. "Bensin itu sekitar Rp 7 juta yang tadinya kemarin sekitar Rp 4-5 juta sebulan, walaupun mobilitas dari kawan-kawan dewan lebih dari itu setiap bulannya," tambahnya.
Dengan adanya penjelasan dari Puan dan Adies, masyarakat kini lebih memahami bahwa kenaikan gaji DPR tidak sepenuhnya benar. Meski ada sedikit peningkatan pada beberapa tunjangan, keseluruhan gaji tetap stabil. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang beredar di media sosial belum tentu akurat dan perlu diverifikasi lebih lanjut.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!