
Makanan dan Minuman yang Efektif untuk Mengurangi Gejala Keracunan
Saat tubuh mengalami keracunan, gejala seperti muntah dan diare sering kali menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan. Hal ini bisa memicu dehidrasi yang berbahaya jika tidak segera ditangani. Seorang dietisien dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Fitri Hudayani, menyarankan beberapa jenis makanan dan minuman yang dapat membantu mengurangi gejala tersebut.
Salah satu pilihan terbaik adalah air kelapa. Selain membantu mengembalikan cairan tubuh, air kelapa juga kaya akan elektrolit yang diperlukan oleh tubuh. Fitri menjelaskan bahwa air kelapa memiliki sifat yang tidak terlalu asam, sehingga cocok dikonsumsi saat perut sedang tidak nyaman akibat keracunan. Dengan demikian, air kelapa dapat membantu meredakan rasa nyeri di perut serta mempercepat proses pemulihan.
Panduan Makanan untuk Pemulihan
Gejala keracunan biasanya meliputi diare, muntah, sakit perut, hingga sakit kepala. Namun, setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda. Menurut Fitri, penyebab keracunan bisa berasal dari makanan yang terkontaminasi bakteri. Hal ini bisa terjadi karena proses memasak yang tidak higienis, penyimpanan makanan yang tidak tepat, atau jenis masakan yang mudah rusak, seperti makanan bersantan.
Selain itu, kontaminasi silang juga bisa terjadi jika seseorang tidak menjaga kebersihan tangan saat memegang makanan. Untuk membantu tubuh pulih lebih cepat, sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan tidak menyebabkan rasa mual.
Beberapa contoh makanan yang baik untuk dipilih antara lain bubur halus, lauk yang tidak pedas dan mudah dikunyah, serta sayuran yang tidak terlalu berserat. Makanan bisa ditingkatkan kepadatannya sesuai dengan proses pemulihan tubuh. Jika kondisi masih lemah, sebaiknya hindari makanan yang terlalu berlemak, seperti gorengan, santan, atau susu full cream. Karena makanan tersebut justru bisa memperburuk kondisi pencernaan.
Pencegahan sebagai Langkah Utama
Menurut Fitri, pencegahan merupakan langkah penting dalam menghindari keracunan makanan. Salah satu cara pencegahan yang efektif adalah dengan melakukan penyimpanan makanan dengan benar dan memperhatikan suhu penyimpanan. Selain itu, waktu konsumsi makanan juga perlu diperhatikan agar tidak melebihi batas aman.
Fitri menyarankan untuk memilih jenis masakan yang memiliki umur simpan lebih lama jika diperlukan. Misalnya, sayur bening atau tumisan lebih aman dibandingkan sayur bersantan. Hal ini harus diperhatikan sejak awal dalam perencanaan menu agar risiko keracunan dapat diminimalkan.
Dengan mengikuti panduan-panduan di atas, masyarakat dapat lebih waspada terhadap bahaya keracunan makanan dan memastikan kesehatan tubuh tetap terjaga. Pemilihan makanan yang tepat serta kebersihan dalam pengolahan dan penyimpanan makanan menjadi kunci utama dalam mencegah gangguan pencernaan dan keracunan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!