
Pengamanan di Perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah Menjelang Aksi Unjuk Rasa
Puluhan anggota polisi gabungan dari Polsek Kalipucang dan Polsek Padaherang, Polres Pangandaran, dikerahkan untuk melakukan pengamanan di jalan raya perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam hari, Selasa (23/9/2025), tepatnya di pertigaan Pancimas, Kalipucang. Pengamanan ini dilakukan menjelang aksi unjuk rasa yang digelar dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, yang akan berlangsung pada Rabu (24/9/2025) di Jakarta.
Ribuan massa yang terdiri dari petani, mahasiswa, buruh, serta elemen masyarakat lainnya dikabarkan akan melakukan long march menuju gedung DPR/MPR RI di Jakarta Pusat. Aksi ini disebut sebagai bentuk protes terhadap beberapa isu yang berkaitan dengan reforma agraria dan dampak dari Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960.
Kapolsek Kalipucang, AKP Iman Sudirman, mengatakan bahwa patroli dan pemeriksaan dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan serta menjaga situasi tetap kondusif. "Kami melakukan pengecekan terhadap penumpang kendaraan, khususnya bus jurusan Jakarta, termasuk pemeriksaan identitas dan barang bawaan," ujar Iman kepada sejumlah wartawan di lokasi kejadian.
Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya barang mencurigakan seperti senjata tajam atau penumpang gelap. Hal ini menunjukkan bahwa pengamanan yang dilakukan cukup efektif dalam mencegah potensi ancaman.
Menurut Iman, kegiatan pengamanan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada oknum yang memanfaatkan aksi unjuk rasa yang dapat mengganggu ketertiban umum. "Aksi unjuk rasa besok diperkirakan akan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, serta Cilacap, Jawa Tengah," katanya.
Massa yang akan turun dalam aksi ini membawa sembilan tuntutan utama terkait pelaksanaan reforma agraria. Tuntutan tersebut didasarkan atas dampak dari 65 tahun berlakunya UUPA Tahun 1960, yang dinilai belum sepenuhnya berpihak pada petani. Isu-isu seperti hak tanah, keterlibatan petani dalam pengambilan keputusan, serta perlindungan terhadap para petani menjadi fokus utama dari aksi ini.
Selain itu, aksi ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga terkait. Dengan hadirnya ribuan peserta dari berbagai latar belakang, aksi ini diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan dalam upaya menciptakan keadilan sosial dan ekonomi di kalangan petani.
Pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian di wilayah perbatasan merupakan bagian dari langkah-langkah preventif agar aksi unjuk rasa berjalan lancar dan aman. Dengan kerja sama yang baik antara aparat dan masyarakat, diharapkan kegiatan ini dapat berjalan sesuai harapan tanpa menimbulkan gangguan yang tidak diinginkan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!