Margaretha: Ekonomi Tanjungpinang Berbeda dengan Batam dan Bintan, Ini Alasannya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pertumbuhan Ekonomi Tanjungpinang yang Unik dan Dinamis

Pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang menunjukkan tren positif yang berbeda dibandingkan daerah lain di Kepulauan Riau. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Margaretha Ari Anggorowati, pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang tidak bisa disamakan dengan Kabupaten Bintan atau Kota Batam karena perbedaan sektor utama yang menjadi penggerak perekonomian masing-masing wilayah.

“Meski tidak memiliki industri besar, ekonomi Tanjungpinang terus berkembang. Dari angka minus 3,45 pada masa pandemi, kini telah meningkat menjadi 3,78. Kekuatan ekonomi Tanjungpinang berasal dari sektor UMKM dan IKM. Perbandingan secara langsung dengan Bintan atau Batam tidak dapat dilakukan,” ujar Margaretha usai menghadiri Rakor Sensus Ekonomi 2026 di Gedung Dekranasda Kepri, Senin (29/9).

Menurutnya, potensi ekonomi Tanjungpinang terletak pada empat sektor utama, yaitu kedai kopi, UMKM, perikanan, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai target pasar. Budaya ngopi yang kental dalam masyarakat juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Saat ini, tercatat lebih dari 600 kedai kopi yang tersebar di seluruh wilayah Tanjungpinang.

Selain itu, berbagai acara seperti bazar UMKM, even wisata, stand jajanan, hingga wisata budaya juga menjadi faktor pendorong kebangkitan ekonomi di daerah tersebut. Hal ini memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang tetap berada di jalur positif.

Sensus Ekonomi 2026 sebagai Alat Pengukuran Akurat

Sensus Ekonomi 2026 akan menjadi alat penting untuk memperoleh gambaran struktur ekonomi Tanjungpinang secara riil. Data statistik dasar ini akan diperkuat dengan data sektoral dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tanjungpinang. Data tersebut akan menjadi dasar dalam merumuskan program dan kebijakan pembangunan yang lebih tepat sasaran.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdako Tanjungpinang, dr. Elfiani Sandri, menyatakan bahwa Pemko siap bekerja sama dalam mendukung pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026. Ia menekankan pentingnya sosialisasi yang masif agar masyarakat memahami proses sensus dan dapat berpartisipasi secara aktif.

“Pemko siap bersinergi agar pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 tersosialisasikan dan terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Pentingnya Partisipasi Masyarakat

Kepala Diskominfo Tanjungpinang, Teguh Susanto, menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam memberikan data secara akurat. Menurutnya, masyarakat tidak perlu takut dalam memberikan informasi yang benar karena data yang dikumpulkan akan menjadi modal penting bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang efektif.

“Seperti yang disampaikan oleh Kepala BPS Kepri, sensus nanti akan menghasilkan harta berupa data. Tentu masyarakat tidak perlu takut untuk menyampaikan data secara jujur. Kominfo siap mendukung sosialisasi Sensus Ekonomi 2026,” katanya.

Dengan adanya partisipasi aktif masyarakat dan kerja sama antara pemerintah daerah dan lembaga statistik, diharapkan Sensus Ekonomi 2026 dapat memberikan data yang akurat dan relevan. Hal ini akan menjadi fondasi penting dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang di masa depan.