:format(webp)/article/2jgBGdZxaw2RYj0dnM4Un/original/010413900_1550221232-Kiat-Membangkitkan-Semangat-untuk-Penderita-Kanker-Darah-By-annisayudhoyo-Instagram.jpg)
Kegiatan Cancer Survivor’s Camp untuk Membangun Semangat Anak Penyintas Kanker
Pada 19 hingga 21 September 2025, sebanyak 50 penyintas kanker anak mengikuti kegiatan Cancer Survivor’s Camp (CSS) di Pondok Tingal, Magelang, Jawa Tengah. Acara ini diselenggarakan oleh Cancer Buster Community (CBC), sebuah komunitas yang terdiri dari para penyintas kanker anak. Tahun ini, tema yang diusung adalah "Inspiring Action: Toward a Better Future Childhood Cancer Survivors".
Ketua CBC, Saprita Tahir menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memulihkan semangat dan kepercayaan diri para penyintas kanker anak setelah menjalani pengobatan medis. Dalam acara tersebut, peserta diberikan berbagai workshop dan aktivitas yang bertujuan membantu mereka membangun kemandirian, menambah wawasan, serta berinteraksi dengan teman-teman yang memiliki latar belakang perjuangan serupa.
Asyifa Aulia Putri, ketua acara CSS, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ruang untuk memperkuat ikatan emosional antar sesama survivor. Dengan saling menginspirasi dan memotivasi, peserta diharapkan bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan hidup.
Terapi Psikologis Sama Pentingnya dengan Terapi Medis
Perjalanan panjang melawan kanker pada masa kanak-kanak tidak hanya menguji ketahanan fisik, tetapi juga mental dan emosional. Anak-anak yang sedang menjalani pengobatan sering kali kehilangan pengalaman sosial seperti bermain, sekolah, dan bersosialisasi. Selain itu, efek dari terapi kanker bisa menyebabkan keterbatasan fisik yang membuat mereka merasa berbeda dari teman sebaya.
Psikolog senior Ninuk Widyantoro menjelaskan bahwa kondisi ini sering kali membuat rasa percaya diri anak-anak tersebut rendah. Dalam sesi workshop, ia memberikan materi tentang cara berkomunikasi dengan orang lain, baik secara verbal maupun non-verbal melalui ekspresi, emosi, atau gerakan tubuh. Tujuannya adalah agar anak-anak penyintas kanker lebih mudah kembali ke lingkungan mereka, terutama ke sekolah.
Sementara itu, psikolog Intan K. Wardhani memberikan materi tentang Self Concept, atau perjalanan menemukan versi terbaik diri. Ia menjelaskan bahwa konsep diri adalah gambaran atau persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, yang mencakup bagaimana ia melihat dirinya secara fisik, sosial-emosional, kognitif, dan perilaku. Konsep diri yang positif sangat penting untuk membangun harapan dan kesejahteraan psikologis.
Berikut lima cara membangun konsep diri yang positif:
- Membangun kesadaran diri sendiri – Memahami kelebihan dan kekurangan diri.
- Berhenti menghakimi diri sendiri – Menerima kelebihan dan kekurangan serta memaafkan masa lalu.
- Mengganti ideal self yang tidak realistis – Tidak lagi terpaku pada standar sosial, tetapi sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi diri.
- Melakukan upaya perubahan secara bertahap – Mulai dari hal kecil dan konsisten.
- Fokus pada proses dan bukan kesempurnaan – Menikmati perjalanan dan tidak terlalu memaksakan hasil sempurna.
Dukungan dari Komunitas dan Yayasan
Salah satu pendiri Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), yang menaungi CBC, Lastri Krisnarto turut hadir dalam acara tersebut dan memberikan apresiasi serta semangat kepada para peserta. Ia menyatakan bahwa dukungan terhadap aktivitas para penyintas kanker anak di Cancer Buster Community akan menjadi motivasi bagi anak-anak penderita kanker lainnya yang sedang berjuang menaklukkan penyakitnya.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan ruang bagi anak-anak penyintas kanker untuk berkumpul dan saling mendukung, tetapi juga menjadi langkah penting dalam membangun kembali kepercayaan diri dan harapan untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan mendukung anak-anak yang telah melewati masa sulit dalam hidupnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!