Mensos Gus Ipul Luncurkan Pelatihan Wali Asuh Sekolah Rakyat Tahap 2

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pelatihan Pengasuhan dan Pengelolaan Asrama di Sekolah Rakyat

Pelatihan Pengasuhan Sekolah Rakyat bagi Wali Asuh dan Pelatihan Pengelolaan Asrama bagi Wali Asrama Tahap II Tahun 2025 resmi dibuka di Aula Lantai 3 Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Acara berlangsung pada hari Selasa, 23 September 2025, dan dihadiri oleh berbagai peserta dari seluruh Indonesia.

Pelatihan ini dilaksanakan secara serentak di enam Balai Regional I–VI sejak tanggal 22 hingga 26 September 2025. Total peserta yang mengikuti pelatihan mencapai 655 orang, terdiri dari 536 wali asuh dan 119 wali asrama Sekolah Rakyat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 116 peserta hadir secara langsung di Banjarmasin, sementara sisanya mengikuti pelatihan secara hybrid.

Kehadiran Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul disambut dengan antusias oleh para peserta. Suasana pembukaan semakin meriah dengan tampilan khusus dari siswa-siswi Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 9 Banjarbaru. Mulai dari tarian tradisional, pidato dalam bahasa Inggris oleh Anna Maghfirah, paduan suara, hingga puisi “Suara dari Tepi Sungai Banjar” yang dibacakan oleh Nabila Sagina, semua menambah kehangatan suasana.

Dari awal hingga akhir acara, rasa haru terasa di setiap sudut aula. Banyak wali asuh, wali asrama, maupun tamu undangan yang terharu hingga meneteskan air mata. Mereka merasakan betapa beratnya amanah yang mereka emban, namun juga menyadari indahnya cita-cita bersama untuk membesarkan anak-anak Sekolah Rakyat.

Dalam pidatonya, Menteri Sosial menyampaikan apresiasi kepada para wali asuh dan wali asrama. Ia menekankan bahwa ada tiga hal yang tidak boleh terjadi di Sekolah Rakyat, yaitu perundungan (bullying), kekerasan fisik maupun seksual, serta intoleransi. “Bayangkan jika kita menjadi mereka. Empati sangat dibutuhkan. Jika ada wali yang tidak sanggup menjauhi perundungan, kekerasan, dan intoleransi, lebih baik mengundurkan diri, karena cepat atau lambat pasti ketahuan,” ujarnya.

Untuk menunjukkan komitmen, para wali asuh dan wali asrama diminta untuk berdiri, mengangkat tangan kanan, dan mengucapkan ikrar bersama untuk menjauhi perundungan, kekerasan, dan intoleransi.

Acara semakin berkesan saat Menteri Sosial mengajak siswa-siswi Sekolah Rakyat ke panggung. Salah satu siswa, Saifudin, yang bercita-cita menjadi anggota TNI AD, menyampaikan rasa syukurnya bisa bersekolah dengan fasilitas yang layak. “Saya berterima kasih karena sekarang kami bisa sekolah dengan fasilitas yang layak. Saya ingin belajar sungguh-sungguh agar bisa meraih cita-cita menjadi tentara,” katanya.

Naila Indira Putri, siswi asal Banjarmasin yang bercita-cita menjadi dokter, juga berbincang dengan Menteri Sosial. Ia menceritakan pengalamannya sejak tinggal di Sekolah Rakyat pada 14 Juli lalu. Ia merasa nyaman dengan dukungan guru-guru yang baik, teman-teman baru, serta fasilitas asrama.

Menteri Sosial juga memberikan pesan kepada para siswa, yakni untuk menyayangi orang tua dan menghormati guru. “Jadi anak-anak Sekolah Rakyat harus menyayangi orang tua apa pun profesinya, dan menghormati guru. Betul ya?” tanyanya, yang dijawab serempak oleh para siswa dengan “Betul!”

Pelatihan tahap II ini berlangsung selama lima hari dengan materi yang mencakup pola asuh sesuai jenjang pendidikan, SOP penanganan kedaruratan, hingga standar pengelolaan asrama. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar para wali mampu memberikan pengasuhan yang penuh kasih sayang, disiplin, dan keteladanan, sekaligus menjadi penguat karakter bagi para siswa.

Menutup arahannya, Menteri Sosial menyampaikan harapan besar. “Jadikan pelatihan ini sebagai ladang pengabdian. Kita ingin anak-anak di Sekolah Rakyat tumbuh menjadi generasi tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan. Wali asuh dan wali asrama adalah kunci dalam perjalanan ini,” tuturnya.