
Erick Thohir Tetap Pimpin PSSI Hingga 2027 Meski Jadi Menteri
Erick Thohir kini resmi menjabat sebagai menteri pemuda dan olahraga (Menpora) untuk periode 2025 hingga 2029. Meskipun demikian, dia memutuskan untuk tetap memimpin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga tahun 2027. Keputusan ini membuatnya merangkap jabatan sebagai menteri sekaligus ketua umum PSSI. Hal ini menimbulkan berbagai reaksi dari publik, baik dukungan maupun kritik.
Masa Kepemimpinan yang Masih Berlangsung
Erick Thohir akan mengakhiri masa kepemimpinannya sebagai ketua umum PSSI pada tahun 2027. Namun, keputusannya untuk tetap memegang jabatan tersebut memicu pro dan kontra di kalangan penggemar sepak bola nasional. Menurut Erick, ia telah mendapatkan persetujuan dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait kemungkinan merangkap jabatan. Ia menyatakan bahwa hal ini sesuai dengan statuta FIFA, mengingat rekam jejaknya dalam dunia sepak bola sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Alasan Erick Tetap Bertahan
Erick menjelaskan bahwa tujuannya adalah agar tidak ada upaya-upaya yang menghambat perkembangan PSSI. Ia menegaskan bahwa dirinya akan menyelesaikan tugasnya sebagai ketua umum PSSI hingga akhir masa kepengurusan pada tahun 2027. “Saya sudah bertanya kepada FIFA tentang status saya, dan mereka menjawab bahwa secara statuta, saya tidak melanggar aturan. Karena track record saya di dunia sepak bola sudah sesuai dengan aturan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa setelah masa kepengurusan PSSI berakhir, pemilihan ketua umum baru akan dilakukan. “Setelah itu, ya silahkan pemilihan,” tambahnya.
Tidak Ingin Pergantian di Tengah Jalan
Erick menekankan bahwa ia tidak ingin mengulang kejadian pergantian ketua umum PSSI yang sering terjadi sejak tahun 2015 hingga 2022. Menurutnya, setiap kepengurusan memiliki visi dan strategi sendiri dalam membangun sepak bola nasional. “Jika kepengurusan diganti di tengah jalan, yang rugi siapa? Ya semua. Jadi itu bukan berarti saya mempertahankan legitimasi, tidak,” tegas Erick.
Ia juga menegaskan bahwa keputusannya ini bukan karena ingin memegang kekuasaan secara terus-menerus. “Berarti kan saya menghormati, bukan kepala batu memegang kekuasaan. Ada loh aturannya tiga kali. Ini baru sekali jadi, saya lagi persiapan macam-macam,” katanya.
Tantangan dan Harapan di Masa Depan
Dengan jabatan ganda yang dimilikinya, Erick Thohir kini dihadapkan pada tantangan besar. Ia harus mampu menjalankan tanggung jawab sebagai menteri sekaligus memimpin PSSI. Dalam wawancara terbarunya, ia menyampaikan bahwa ia sedang mempersiapkan berbagai langkah strategis untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan sepak bola Indonesia.
Erick berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi para pemain, pelatih, dan penggemar sepak bola. Ia percaya bahwa dengan stabilitas kepengurusan, sepak bola Indonesia bisa berkembang lebih pesat dan bersaing di tingkat internasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!