Menteri Transmigrasi Ajak Investor Jepang Berinvestasi di Kawasan Transmigrasi
Menteri Transmigrasi (Mentrans), M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengajak para pebisnis dan investor Jepang untuk berinvestasi di kawasan transmigrasi Indonesia. Menurutnya, terdapat tujuh industri strategis yang bisa dikembangkan oleh para investor di kawasan tersebut.
Pertama, agroindustri dan hilirisasi produk-produk pertanian seperti kopi, kakao, dan kelapa sawit. Kedua, pertanian modern seperti yang ada di Merauke, yang menjadi lumbung pangan. Ketiga, peternakan skala besar untuk sapi, kambing, dan kuda. Keempat, perikanan dan budidaya kelautan, termasuk ikan tuna dari Morotai yang akan diekspor langsung ke Jepang. Hal ini disampaikan dalam Business Forum yang digelar di sela-sela Osaka Expo di Jepang pada 29 September 2025.
Kelima, energi baru dan terbarukan seperti biomassa, bio gas, tenaga surya, tenaga angin, dan ombak. Keenam, manufaktur dan industri pengolahan, seperti gula pasir, CPO, serta produk turunannya. Ketujuh, pariwisata dan pusat teknologi kreatif di Selaparang, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Potensi Logam Tanah Jarang di Sulawesi
Iftitah juga menawarkan potensi logam tanah jarang (rare earth) yang ada di kawasan transmigrasi di Sulawesi. Potensi ini menjadi salah satu aspek penting yang dapat menarik minat investor Jepang untuk berinvestasi.
Business Forum ini merupakan tindak lanjut dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Jepang saat itu, Shigeru Ishiba. Selain itu, dalam kunjungan PM Jepang ke Jakarta awal tahun lalu, kedua kepala pemerintahan sepakat memperkuat kerjasama ekonomi, teknologi, dan investasi antar kedua negara.
"Atas nama Pemerintah Indonesia, saya menyampaikan undangan hangat, bergabunglah bersama kami, tumbuh bersama kami. Bersama kita dapat menulis babak baru kemakmuran Asia, yang akan dikenang dunia. Terima kasih banyak. Mari kita ciptakan masa depan bersama," ujar Iftitah.
Minat Investor Jepang Terhadap Indonesia
Menurut Iftitah, para pebisnis dan investor Jepang menyambut baik ajakannya. Advisor for Trade and Investment Jetro, Matsubara Takeo mengatakan, sangat bangga dengan potensi Indonesia.
“Saya pernah di Indonesia dan melihat potensi Indonesia yang sangat luar biasa,” ujar Matsubara.
Model Pengembangan Transmigrasi yang Baru
Iftitah menyampaikan bahwa kolaborasi ini diharapkan menjadi model baru pengembangan transmigrasi yang berbasis peningkatan ekonomi. Kolaborasi melalui Business Forum itu sekaligus memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Jepang.
Dalam acara tersebut, Indonesia berhasil meraih komitmen investasi sebesar Rp392 triliun di Expo Osaka 2025. Danantara diproyeksikan menjadi motor pertumbuhan investasi Indonesia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!