Menu MBG Viral di Kendal Hanya Mi dan Telur Tanpa Nasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Kendal Viral di Media Sosial

Beberapa waktu lalu, sebuah foto yang menampilkan menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kendal viral di media sosial Instagram. Foto tersebut memicu reaksi tajam dari warganet karena dianggap tidak layak dan kurang memenuhi standar.

Dalam unggahan yang berasal dari akun @insta_kendal tiga hari lalu, terlihat bahwa menu MBG hanya terdiri dari mi instan, dua iris wortel, sepotong kecil telur dadar, empat buah kelengkeng, dan susu kemasan. Tidak ada nasi sama sekali dalam porsi tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan kepada siswa.

Meski unggahan tersebut menarik perhatian publik, tidak ada informasi jelas mengenai lokasi sekolah yang menerima menu tersebut. Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya apakah kejadian serupa terjadi di beberapa tempat lain atau hanya satu titik saja.

Menanggapi isu ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi dari sekolah maupun orang tua siswa. Ia menjelaskan bahwa satuan tugas (satgas) pengawas program MBG masih dalam proses pembentukan.

“Bupati sudah memberikan instruksi agar satgas MBG segera dibentuk. Tugas utama satgas adalah memantau pelaksanaan program tersebut,” ujar Feri saat dihubungi melalui telepon.

Tidak hanya itu, Ketua Komisi D DPRD Kendal, Dedi Ashari Setyawan, juga menyatakan bahwa pihaknya belum menerima aduan resmi terkait masalah ini. Meski demikian, ia menyampaikan kekecewaannya jika benar-benar ada menu MBG yang dinilai tidak layak.

“Saya sangat menyayangkan jika ada menu MBG yang cukup memprihatinkan seperti yang beredar di media sosial,” ujarnya.

Dedi menekankan bahwa program MBG memiliki petunjuk teknis (juknis) yang harus diikuti oleh pengelola atau penyedia katering. Menurutnya, standar dari Badan Gizi Nasional (BGN) harus dipatuhi secara ketat.

“Harapan saya, pengelola harus mematuhi standar tersebut agar semua siswa mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi,” katanya.

Sebagai tindak lanjut, Dedi berjanji akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan kondisi sebenarnya di lapangan. Ia menegaskan akan memeriksa langsung sekolah-sekolah dan dapur MBG guna memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan harapan.

Langkah-Langkah yang Akan Dilakukan

  1. Pembentukan Satgas Pengawas
    Pemerintah daerah sedang berupaya membentuk satuan tugas khusus untuk mengawasi pelaksanaan program MBG. Satgas ini akan bertugas memantau dan memastikan bahwa setiap sekolah mematuhi standar yang telah ditetapkan.

  2. Inspeksi Mendadak (Sidak)
    Anggota DPRD akan melakukan sidak ke berbagai sekolah dan dapur MBG untuk memverifikasi kondisi nyata. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap kesejahteraan siswa.

  3. Koordinasi dengan Penyedia Katering
    Pihak Disdikbud akan bekerja sama dengan penyedia katering untuk memastikan bahwa menu yang disajikan sesuai dengan juknis dan standar gizi nasional.

  4. Peningkatan Partisipasi Masyarakat
    Masyarakat diharapkan lebih aktif dalam memberikan masukan dan laporan jika menemukan pelanggaran dalam pelaksanaan program MBG. Hal ini bisa menjadi bentuk kontrol sosial yang efektif.

  5. Evaluasi dan Perbaikan
    Jika ditemukan kekurangan dalam pelaksanaan program, akan dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap sistem distribusi serta penyaluran makanan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua siswa mendapat manfaat maksimal dari program ini.