Mikel Arteta Percaya Penuh pada Ethan Nwaneri Meski Jarang Main di Arsenal

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Masa Depan Ethan Nwaneri di Arsenal: Tantangan dan Harapan

Ethan Nwaneri, gelandang muda Arsenal yang lahir pada 2007, kembali menjadi perhatian publik. Meski masih muda, ia memiliki potensi besar sebagai salah satu bakat terbaik klub. Namun, sejak awal musim ini, Nwaneri belum sering dipercaya tampil sejak menit awal. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pelatih Mikel Arteta mengelola masa depan pemain muda tersebut.

Legenda Arsenal, Ray Parlour, menyatakan bahwa Arteta memiliki keyakinan penuh terhadap Nwaneri. Meskipun keputusan pelatih sering kali menimbulkan tanda tanya, Parlour menilai bahwa Arteta tidak ragu dengan kemampuan sang pemain muda. Ia menegaskan bahwa Nwaneri sudah dimainkan dalam sebagian besar laga musim ini dan akan mendapat kesempatan lebih besar untuk tampil sebagai starter.

Kritik atas Keputusan Arteta

Beberapa waktu lalu, publik mempertanyakan keputusan Arteta yang tidak memainkan Nwaneri sejak menit awal dalam laga melawan Manchester City. Saat itu, Martin Odegaard absen karena cedera bahu. Alih-alih mengandalkan Nwaneri, Arteta justru memilih Mikel Merino untuk mengisi pos gelandang kanan. Keputusan ini menuai kritik karena Merino bukanlah playmaker kreatif seperti Nwaneri.

Statistik menunjukkan bahwa Merino hanya mencatatkan Expected Assist (xA) 0,03 selama babak pertama sebelum ditarik keluar. Sementara itu, Arsenal memasukkan Eberechi Eze yang memberi dampak lebih nyata. Nwaneri baru masuk ke lapangan pada menit ke-84, ketika tim sedang berjuang keras mencari gol penentu.

Kemungkinan Pemain Muda Diberi Kesempatan

Meski begitu, Arteta pernah mempercayai Nwaneri untuk tampil lebih dini. Dalam beberapa laga, ia tak segan menggantikan Odegaard dengan Nwaneri saat sang kapten mengalami cedera. Contohnya, ketika melawan Leeds United dan Nottingham Forest. Karena itulah, Parlour menilai bahwa Arteta tidak ragu dengan kualitas sang pemain muda.

Parlour juga menekankan bahwa Arsenal memiliki jadwal padat hingga lebih dari 50 pertandingan musim ini, dengan risiko cedera yang tinggi. Kondisi ini membuat peluang Nwaneri untuk mendapatkan menit bermain sejak awal tetap terbuka lebar. “Mikel punya keyakinan penuh padanya. Jadi Ethan tidak perlu khawatir kehilangan rasa percaya diri. Kesempatannya akan datang dan saat itu tiba, ia pasti bisa memanfaatkannya,” ujar Parlour.

Fakta di Lapangan

Namun, di sisi lain, fakta di lapangan menunjukkan bahwa Nwaneri beberapa kali terpinggirkan di momen penting. Misalnya, saat Arsenal kalah 0-1 dari Liverpool di Anfield, Arteta lebih memilih Max Dowman yang masih berusia 15 tahun. Lalu, pada laga Liga Champions melawan Athletic Bilbao, Nwaneri tidak dimainkan sama sekali meski Odegaard absen. Keputusan Arteta terbukti tepat karena Leandro Trossard dan Gabriel Martinelli mampu mencetak gol dan assist, mengantarkan kemenangan 2-0.

Potensi Nwaneri di Musim Lalu

Musim lalu, Nwaneri membuktikan kapasitasnya ketika Bukayo Saka absen selama tiga bulan akibat cedera hamstring. Dia dipercaya menempati posisi sayap kanan dan tampil cemerlang dengan torehan sembilan gol di semua ajang, termasuk empat gol di Premier League. Namun, masuknya Noni Madueke serta munculnya bakat Dowman membuat Arteta kini lebih sering memposisikan Nwaneri sebagai gelandang tengah ketimbang winger.

Alasan lain menurut laporan adalah karena pemain di posisi Odegaard harus memiliki kemampuan memimpin pressing dan transisi cepat. Arteta menilai Merino lebih berpengalaman untuk memikul tanggung jawab itu, dibandingkan Nwaneri yang masih belajar. Meski begitu, situasi skuad Arsenal saat ini bisa membuka ruang bagi sang wonderkid.

Peluang di Musim Ini

Madueke harus menepi dua bulan karena cedera lutut, Saka baru saja pulih, dan Dowman masih dalam tahap adaptasi. Dengan kondisi tersebut, Arteta kemungkinan besar akan kembali memberi menit lebih banyak kepada Nwaneri, termasuk di posisi sayap kanan jika memang dibutuhkan. “Saat ini semua tergantung bagaimana staf pelatih ingin membentuk perannya. Tapi Ethan sudah cukup membuktikan bahwa ia bisa fleksibel,” tulis Sports Mole.

Nwaneri yang lahir pada 2007 masih tercatat sebagai pemain termuda sepanjang sejarah Premier League. Status itu menambah ekspektasi besar kepadanya, meski tentu perjalanan karirnya masih panjang. Bagi Arsenal, menjaga keseimbangan antara regenerasi pemain muda dan stabilitas tim utama memang bukan perkara mudah. Keberadaan bakat seperti Nwaneri membuat Arteta punya banyak pilihan, tetapi sekaligus menuntut keputusan strategis yang tepat agar tidak menghambat perkembangan sang pemain.

Dengan keyakinan penuh yang disampaikan Ray Parlour, publik Emirates Stadium tentu berharap Nwaneri segera mendapatkan panggung lebih besar. Apalagi, dia sudah membuktikan bahwa di usianya yang masih belia, mampu memberi kontribusi penting bagi tim. Saat Arteta akhirnya memberi kepercayaan penuh dari menit pertama, itulah momen yang ditunggu-tunggu fans Arsenal di seluruh dunia.