Desakan Investigasi Terhadap Ambruknya Bangunan Musala Ponpes Al-Khoziny
Anggota Komisi VIII DPR, Maman Immanulhaq, menyerukan adanya investigasi menyeluruh terkait peristiwa ambruknya bangunan musala tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran besar mengenai keselamatan dan kualitas pembangunan yang dilakukan.
Dalam pernyataannya, Maman menyebut bahwa sebanyak 91 orang diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan, sementara 3 orang dilaporkan meninggal dunia, 26 menjalani rawat inap, 1 orang dirujuk ke Mojokerto, dan 70 orang telah dipulangkan. Ia menegaskan bahwa siapa pun yang lalai dalam proses pembangunan, baik kontraktor, pengawas, maupun pihak lain yang bertanggung jawab, harus diperiksa dan diberi sanksi sesuai aturan hukum.
"Keselamatan manusia harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan lembaga pendidikan, termasuk pondok pesantren," ujar Maman. Ia menyoroti pentingnya tidak ada kompromi terhadap kualitas pembangunan yang akan menampung banyak santri.
Menurutnya, jika tiang fondasi tidak mampu menahan beban, maka ada masalah serius pada tahap perancangan maupun pengawasan. Oleh karena itu, ia meminta aparat kepolisian, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta pihak terkait lainnya untuk mengusut tuntas insiden tersebut.
Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lembaga teknis lainnya juga diminta melakukan audit menyeluruh terhadap kualitas bahan, metode pembangunan, dan standar keselamatan konstruksi ponpes tersebut. "Transparansi harus dijaga agar publik mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," tambah Maman.
Di samping itu, ia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban serta pihak pesantren yang terdampak peristiwa tersebut. Harapannya, korban lainnya yang masih tertimbun dapat segera dievakuasi dari reruntuhan bangunan yang ambruk.
"Angka ini sangat memprihatinkan. Kita berharap proses evakuasi bisa berlangsung cepat dan semua korban segera ditemukan," ujar Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Kronologi Ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny
Menurut pengasuh ponpes, KH. Abdul Salam Mujib, bangunan musala yang runtuh masih dalam proses pembangunan. Pengecoran lantai dilakukan sejak Senin (29/9/2025) pagi hingga selesai sekitar pukul 12.00 WIB. Atap bangunan sendiri tidak menggunakan genteng, melainkan cor semen datar.
Sekitar pukul 15.00 WIB, ketika para santri sedang menunaikan shalat Ashar di rakaat kedua, lantai musala tiba-tiba roboh. Akibatnya, puluhan santri yang berada di dalam musala terjebak di balik reruntuhan. Mengetahui hal itu, petugas gabungan bersama relawan langsung bergerak cepat melakukan evakuasi. Dari pantauan, proses pencarian korban berlangsung dramatis karena sebagian santri masih tertindih material bangunan.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan hingga Senin sore, tercatat 79 korban dievakuasi. Dari jumlah itu, 34 korban dirawat di Rumah Sakit Notopuro dan 45 lainnya dibawa ke Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!