Mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Roboh, Anggota DPR Minta Investigasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Desakan Investigasi terhadap Ambruknya Mushala Ponpes Al-Khoziny

Di tengah kejadian tragis yang menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Anggota Komisi VIII DPR Maman Immanulhaq mengeluarkan pernyataan tegas. Ia meminta adanya investigasi menyeluruh terkait ambruknya bangunan mushala tiga lantai yang sedang dalam proses pembangunan.

Peristiwa tersebut telah menimbulkan korban yang cukup banyak. Diperkirakan 91 orang masih tertimbun di bawah reruntuhan, sementara 3 orang dilaporkan meninggal dunia, 26 orang menjalani rawat inap, 1 orang dirujuk ke Mojokerto, dan sebanyak 70 orang telah dipulangkan. Kondisi ini membuat masyarakat dan pihak berwenang merasa prihatin.

Maman menekankan bahwa siapa pun yang terlibat dalam kejadian ini, termasuk kontraktor, pengawas, atau pihak lain yang bertanggung jawab, harus diperiksa dan diberi sanksi sesuai aturan hukum. Menurutnya, keselamatan manusia harus menjadi prioritas utama dalam setiap pembangunan lembaga pendidikan, khususnya pondok pesantren yang akan menampung banyak santri.

Ia juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap kualitas fondasi dan proses perancangan serta pengawasan dalam pembangunan. "Jika tiang fondasi tidak mampu menahan beban, artinya ada masalah serius pada tahap perancangan maupun pengawasan," ujar Maman.

Selain itu, ia meminta aparat kepolisian, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta pihak terkait lainnya untuk mengusut tuntas insiden tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lembaga teknis lainnya juga diminta melakukan audit menyeluruh terhadap kualitas bahan, metode pembangunan, dan standar keselamatan konstruksi ponpes tersebut.

"Transparansi harus dijaga agar publik mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," tambahnya.

Kronologi Kejadian

Menurut pengasuh ponpes, KH. Abdul Salam Mujib, bangunan mushala yang runtuh masih dalam proses pembangunan. Pengecoran lantai dilakukan sejak Senin (29/9/2025) pagi hingga selesai sekitar pukul 12.00 WIB. Atap bangunan sendiri tidak menggunakan genteng, melainkan cor semen datar.

Sekitar pukul 15.00 WIB, ketika para santri sedang menunaikan shalat Ashar di rakaat kedua, lantai mushala tiba-tiba roboh. Akibatnya, puluhan santri yang berada di dalam mushala terjebak di balik reruntuhan.

Mengetahui hal itu, petugas gabungan bersama relawan langsung bergerak cepat melakukan evakuasi. Dari pantauan, proses pencarian korban berlangsung dramatis karena sebagian santri masih tertindih material bangunan.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan hingga Senin sore, tercatat 79 korban dievakuasi. Dari jumlah itu, 34 korban dirawat di Rumah Sakit Notopuro dan 45 lainnya dibawa ke Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo.

Harapan untuk Korban yang Masih Tertimbun

Maman juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban serta pihak pesantren yang terdampak peristiwa tersebut. Ia berharap korban lainnya yang masih tertimbun dapat segera dievakuasi dari reruntuhan bangunan yang ambruk.

"Angka ini sangat memprihatinkan. Kita berharap proses evakuasi bisa berlangsung cepat dan semua korban segera ditemukan," ujarnya. Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan bahwa setiap upaya harus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para santri.