
Aksi Perundungan Terhadap Mahasiswa Baru Fakultas Pertanian Mengundang Kekhawatiran
Sebuah kejadian yang menimbulkan kekhawatiran terjadi di kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) saat aksi perundungan dilakukan terhadap sejumlah mahasiswa baru. Kejadian ini terjadi setelah rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), yang biasanya menjadi momen penting bagi para mahasiswa baru untuk mengenal lingkungan akademik dan sosial.
Perundungan tersebut menimpa puluhan mahasiswa baru dari Prodi Teknik Hasil Pertanian (THP), Fakultas Pertanian Unsri. Kejadian ini berlangsung pada hari Sabtu, 20 September 2025, dan langsung mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk sesama mahasiswa dan pengurus kampus.
Salah satu mahasiswa baru yang turut mengikuti PKKMB, Nia Zavani, menyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian ini. Ia mengatakan bahwa tidak seharusnya mahasiswa diperlakukan dengan cara seperti itu. "Kasihan ya. Harusnya tidak diperlakukan seperti itu," ujar Nia saat ditemui di kampus Unsri Indralaya, Selasa, 23 September 2025.
Nia sendiri berasal dari Fakultas Pertanian, tetapi bukan dari Prodi Teknik Hasil Pertanian. Ia menjelaskan bahwa dirinya dan rekan-rekannya tidak mengalami perlakuan serupa karena berbeda prodi. "Kami tidak seperti itu (mendapat perundungan) karena beda Prodi," ujarnya.
Ia juga menyarankan agar kegiatan di luar PKKMB dapat diisi dengan hal-hal yang lebih bermanfaat. Menurut Nia, jika ada mahasiswa yang melakukan kesalahan, sebaiknya diberi tindakan yang mendidik. "Bisa disuruh squat jump kalau memang melakukan kesalahan. PKKMB memang perlu karena kita perlu mengetahui tentang kampus dan organisasi kemahasiswaan," tambah Nia.
Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran Bersama
Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan karakter dan kesadaran akan hak asasi manusia dalam lingkungan kampus. Tidak hanya mahasiswa baru, tetapi seluruh komponen kampus harus saling menghargai dan menjaga suasana yang harmonis.
Beberapa langkah bisa diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Salah satunya adalah melibatkan para pengurus kampus dan dosen pembimbing dalam memastikan bahwa kegiatan seperti PKKMB dilaksanakan secara adil dan tanpa diskriminasi. Selain itu, program pengembangan diri dan pemahaman tentang hak-hak dasar mahasiswa juga perlu ditingkatkan.
Rekomendasi untuk Masa Depan
Dalam konteks yang lebih luas, perundungan tidak hanya merugikan individu yang terkena dampaknya, tetapi juga merusak iklim akademik secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan pengelola kampus untuk menciptakan lingkungan yang aman dan saling mendukung.
Beberapa rekomendasi yang bisa dipertimbangkan antara lain:
- Peningkatan kesadaran akan pentingnya penghormatan dan keadilan dalam interaksi antar-mahasiswa.
- Pelibatan mentor atau pembimbing untuk membantu mahasiswa baru dalam menghadapi tantangan awal.
- Penyusunan pedoman yang jelas tentang perilaku yang diterima dalam kegiatan kampus.
- Penguatan sistem pelaporan dan penanganan kasus perundungan secara efektif.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kejadian serupa tidak lagi terjadi dan kampus bisa menjadi tempat yang nyaman bagi semua mahasiswa untuk berkembang dan belajar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!