
Presiden Prabowo Subianto Selesaikan Rangkaian Kunjungan Luar Negeri
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menyelesaikan rangkaian kunjungan luar negeri yang berlangsung sejak 19 September 2025. Kegiatan ini mencakup beberapa negara dan berbagai agenda penting yang memiliki dampak signifikan terhadap hubungan internasional Indonesia.
Kunjungan Presiden Prabowo dimulai dengan menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Dalam kesempatan tersebut, Presiden memberikan pidato yang mendapat apresiasi dari pemimpin dunia. Pidato yang disampaikan dalam urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat, dinilai tegas, konkret, dan penuh semangat. Beberapa tokoh internasional seperti Presiden Amerika Serikat, Perdana Menteri Kanada, Raja Belanda, serta Presiden Prancis, Macron, menyampaikan apresiasi atas pidato tersebut.
Selain itu, Presiden juga bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, yang menyatakan dukungan terhadap pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia. Hal ini menjadi langkah penting dalam memperkuat olahraga nasional, khususnya menjelang kualifikasi keempat Piala Dunia yang akan diikuti Timnas Indonesia pada 9 dan 12 Oktober.
Kunjungan ke Jepang dan Amerika Serikat
Kunjungan pertama Presiden Prabowo adalah ke Jepang, tempat ia mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Dalam ajang lima tahunan tersebut, tercatat komitmen investasi sebesar USD23,8 miliar atau sekitar Rp380 triliun, yang diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang.
Di Amerika Serikat, Presiden Prabowo tidak hanya hadir dalam Sidang Umum PBB, tetapi juga melakukan berbagai pertemuan penting. Kehadirannya dalam sidang tersebut menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara yang aktif dalam diplomasi global.
Kemitraan Ekonomi dengan Kanada
Setelah mengunjungi Amerika Serikat, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke Kanada. Meskipun kunjungan singkat tanpa bermalam, Presiden diterima langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon dan bertemu dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Kanada menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
Perjanjian ini menjamin penghapusan 90,5 persen tarif barang dan produk Indonesia oleh Kanada, yang akan memberikan dampak positif terhadap perdagangan impor Indonesia. Langkah ini menjadi awal dari kerja sama ekonomi yang lebih luas antara kedua negara.
Hubungan Bilateral dengan Belanda
Kunjungan terakhir Presiden Prabowo adalah ke Belanda. Kedatangan Presiden diterima oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa Pemerintah Belanda akan mengembalikan sekitar 30 ribu fosil, artefak, dan dokumen budaya milik Indonesia yang selama ini disimpan di Belanda. Proses pengembalian ini akan segera dilakukan, dengan rencana penyelesaian oleh Menteri Kebudayaan dalam waktu dekat.
Proses pengembalian ini merupakan hasil dari upaya lama yang akhirnya berhasil diselesaikan. Raja Belanda sendiri telah menyepakati langkah ini, sehingga prosesnya diharapkan berjalan cepat dan transparan.
Kesimpulan
Rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi dengan berbagai negara. Dari PBB hingga ke Kanada dan Belanda, setiap kegiatan memiliki dampak signifikan terhadap kepentingan nasional. Dengan kerja sama yang kuat dan komitmen yang jelas, Indonesia terus berupaya untuk menjadi bagian dari solusi global.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!