Outlook WEF: Ekonomi Global Tumbuh Lemah Akibat Perubahan Lingkungan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Lingkungan Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Laporan terbaru mengungkapkan bahwa ekonomi global sedang memasuki periode pertumbuhan yang lemah dan disrupsi sistemik. Sebanyak 72 persen kepala ekonom yang disurvei memperkirakan akan terjadi penurunan pertumbuhan dalam setahun ke depan. Prediksi ini muncul seiring dengan meningkatnya gangguan perdagangan, ketidakpastian kebijakan, serta percepatan perubahan teknologi.

Temuan laporan ini menunjukkan adanya lingkungan ekonomi baru yang dibentuk oleh disrupsi berkelanjutan dan fragmentasi yang semakin besar. Hal ini menjadi perhatian utama bagi para ekonom di seluruh dunia.

Perbedaan Pertumbuhan di Berbagai Wilayah

Outlook ekonomi tersebut menyoroti perbedaan tajam antarwilayah. Pasar negara berkembang diperkirakan menjadi mesin utama pertumbuhan. Wilayah seperti Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), Asia Selatan, serta Asia Timur dan Pasifik dipandang sebagai titik terang. Sebanyak satu dari tiga ekonom utama memperkirakan pertumbuhan kuat atau sangat kuat di wilayah tersebut.

Di sisi lain, prospek China lebih beragam. Sebanyak 56 persen ekonom utama memperkirakan pertumbuhan moderat, meski tekanan deflasi masih ada. Pertumbuhan di negara maju diperkirakan stagnan. Di Eropa, 40 persen memperkirakan pertumbuhan lemah dengan pelonggaran fiskal dan inflasi rendah atau moderat. Di Amerika Serikat, sebagian besar ekonom utama (52 persen) memperkirakan pertumbuhan lemah atau sangat lemah serta inflasi tinggi.

Para ekonom utama memperingatkan bahwa negara maju dan berkembang berada di jalur pertumbuhan yang semakin menyimpang. Sebanyak 56 persen ekonom memperkirakan perbedaan akan makin besar dalam tiga tahun ke depan.

Menuju Lingkungan Ekonomi Baru

Para ekonom utama sepakat bahwa gangguan saat ini bersifat struktural, bukan siklus. Mayoritas besar memperkirakan gangguan jangka panjang dalam sumber daya alam dan energi, teknologi dan inovasi, perdagangan dan rantai nilai global, serta institusi ekonomi global.

Perubahan ini menandai pergeseran penting: ekonomi global tidak sekadar menghadapi guncangan terpisah, melainkan sedang melakukan penyesuaian ulang, yang meningkatkan kebutuhan kepemimpinan baru, kerja sama, serta ketahanan.

“Kontur lingkungan ekonomi baru sudah mulai terbentuk, ditandai oleh gangguan di bidang perdagangan, teknologi, sumber daya, dan institusi,” kata Managing Director, World Economic Forum, Saadia Zahidi. “Para pemimpin harus beradaptasi dengan segera dan bekerja sama untuk mengubah gejolak hari ini menjadi ketahanan di masa depan.”

Penyelarasan Perdagangan, Tekanan Fiskal, dan Risiko Utang

Pergeseran struktural dalam ekonomi global paling nyata terlihat di perdagangan, kebijakan fiskal, dan utang. Sekitar 70 persen ekonom utama yang disurvei menilai tingkat gangguan perdagangan saat ini “sangat tinggi”, jauh di atas bidang ekonomi lainnya. Lebih dari tiga perempat juga memperkirakan gangguan pada perdagangan dan rantai nilai global akan merambat ke bidang lain.

Di pasar keuangan dan kebijakan moneter, 45 persen ekonom yang disurvei menilai tingkat gangguan tinggi atau sangat tinggi, namun hanya 21 persen memperkirakan hal itu akan bertahan lama. Meski begitu, sebanyak 85 persen memperingatkan bahwa setiap guncangan dapat berdampak sistemik yang luas.

Dengan meningkatnya level utang publik global, para ekonom menyoroti bahwa kerentanan utang, yang sebelumnya lebih banyak terkait dengan negara berkembang, kini semakin terpusat di negara maju. Sebanyak 80 persen memperkirakan risiko di negara maju akan meningkat dalam setahun mendatang. Kerentanan fiskal juga lebih sering disebut sebagai penghambat pertumbuhan utama di negara maju (41 persen) dibandingkan dengan negara berkembang (12 persen).

Laporan Chief Economists’ Outlook

Laporan ini didasarkan pada konsultasi dan survei ekstensif dengan ekonom utama dari sektor publik dan swasta. Laporan ini mendukung Future of Growth Initiative Forum, yang bertujuan mendorong dialog dan jalur aksi menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Pertemuan Sustainable Development Impact Meetings 2025 berlangsung pada 22–26 September di New York, menghadirkan lebih dari 1.000 pemimpin global dari berbagai sektor dan kawasan. Diselenggarakan menjelang World Economic Forum Annual Meeting 2026, pertemuan ini merupakan bagian dari kerja Forum sepanjang tahun untuk mempercepat kemajuan dalam pertumbuhan, ketahanan, dan inovasi melalui dialog serta aksi multi-pemangku kepentingan.