
Sosok Pedagang yang Menegur Wisatawan di Telaga Sarangan
Pada kawasan wisata Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur, seorang pedagang makanan bernama Painem menjadi sorotan setelah video yang menampilkan interaksi antara dirinya dan sekelompok wisatawan viral di media sosial. Dalam video tersebut, Painem menegur seorang pedagang keliling yang menjual makanan di dekat tempat duduk para pengunjung.
Painem, yang berusia 74 tahun, merupakan salah satu pedagang lama di kawasan ini. Ia menjelaskan bahwa aturan di kawasan wisata Telaga Sarangan melarang pedagang keliling untuk mangkal di satu titik. Menurutnya, banyak pedagang yang sudah memiliki lapak tetap, sehingga tidak boleh ada pedagang lain yang mengganggu keberadaan mereka.
“Sebetulnya orang yang dagang keliling harus bergerak. Kalau jualan tidak boleh mendekati pedagang yang di lapak. Kejadian itu tahu-tahu kok ada orang sudah jualan di suatu tempat,” ujar Painem.
Menurutnya, pedagang keliling hanya diperbolehkan berjualan sambil berkeliling, bukan berhenti di satu tempat. Hal ini dilakukan agar tidak merugikan pedagang yang sudah memiliki lapak tetap.
Painem juga mengatakan bahwa ia tidak pernah menaikkan harga jual makanannya. Ia memastikan bahwa harga tetap sesuai standar dan tidak memanfaatkan situasi untuk meningkatkan keuntungan.
“Kalau untuk harga standar pokoknya, baik makanan maupun minuman normal, tidak aji mumpung. Tempat sudah saya atur buat kenyamanan pengunjung,” katanya.
Kebingungan Wisatawan dan Penjelasan dari Pedagang
Dalam video yang viral, tampak sejumlah wisatawan yang bingung saat mendengarkan penjelasan dari Painem. Mereka sedang menikmati nasi pecel di dekat lapak pedagang lain. Salah satu wisatawan mencoba memberikan jawaban terkait alasan mereka membeli makanan dari penjual keliling.
Painem kemudian mencoba menjelaskan aturan dengan bahasa Jawa. Ia menyampaikan bahwa penjual keliling tidak boleh berhenti di satu tempat karena bisa mengganggu pedagang lain. Ia juga menegaskan bahwa penjual keliling harus terus bergerak dan tidak boleh diam di satu titik.
“Nyuwun sewu sedoyo, niki sampun peraturan sedoyo toh, mboten angsal panjenenganipun niku ngider keliling, magrok mboten angsal,” kata Painem.
Setelah itu, salah satu wisatawan menjelaskan bahwa penjual makanan itu berkeliling dan berhenti untuk melayani mereka. Painem kemudian menenangkan wisatawan tersebut dengan mengatakan bahwa ia hanya ingin menjaga kenyamanan para pedagang yang sudah memiliki lapak tetap.
“Nggeh sampun, sampun, nah lek sampun ngedoli kulo ngengken ngaleh. Soale sakne seng marung kono kae,” tambahnya.
Tanggapan dari Pihak Terkait
Kabid Pariwisata Disbudpar Kabupaten Magetan, Eka Raditya, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa Telaga Sarangan adalah destinasi wisata yang memiliki daya tarik dan banyak pelaku usaha. Dalam kawasan ini, terdapat berbagai jenis pelaku usaha, termasuk pedagang tetap dan pedagang keliling.
Eka menjelaskan bahwa aturan di kawasan ini lebih banyak berdasarkan kesepakatan antara para ketua paguyuban, warga, dan pemerintah. Ia menilai kejadian tersebut terjadi karena kesalahpahaman antara pedagang dan wisatawan.
Ia menegaskan bahwa akan dilakukan musyawarah antar ketua paguyuban untuk membahas masalah ini dan mengedukasi para pedagang agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan.
Tindakan Satpol PP
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Magetan turun tangan setelah video viral tersebut. Mereka melakukan sidak di kawasan wisata Telaga Sarangan untuk menjaga ketertiban umum dan memberikan edukasi kepada para pedagang serta pengunjung.
Kabid Penegak Perda Satpol PP Magetan, Gunindar, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pembinaan terhadap para pedagang agar tidak menaikkan harga secara sembarangan. Ia juga menegaskan bahwa pedagang keliling diperbolehkan berjualan, tetapi harus bergerak dan tidak mengganggu pedagang yang sudah memiliki lapak tetap.
Gunindar menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pembinaan rutin agar kawasan wisata Telaga Sarangan tetap nyaman bagi pengunjung dan para pedagang. Ia berharap dengan metode pembinaan dan penyuluhan, masalah serupa tidak terulang lagi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!