Pasar Saham AS Menghadapi Tekanan di Awal Minggu
Pasar saham Amerika Serikat menghadapi tekanan pada awal minggu ini. Para investor sedang menimbang dampak dari langkah-langkah terbaru yang diambil oleh Presiden Donald Trump, termasuk pemberlakuan tarif tambahan, serta risiko terjadinya shutdown pemerintah. Ketidakpastian ini menyebabkan penurunan pada indeks-indeks saham utama seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq 100.
Selain itu, pasar global juga mulai memperhatikan perlambatan ekonomi di Asia, khususnya di negara-negara seperti China dan Jepang yang masih mengalami penurunan produksi di sektor manufaktur.
Futures Saham AS Melemah
Futures Dow Jones Industrial Average (YM=F) dan S&P 500 (ES=F) turun sekitar 0,2 persen, sementara Nasdaq 100 (NQ=F), yang terdiri dari saham-saham teknologi, juga melemah sebesar 0,2 persen. Pelemahan ini terjadi setelah pengumuman Trump tentang penerapan tarif baru terhadap kayu, produk timber, dan berbagai jenis furnitur. Investor khawatir bahwa tindakan ini akan memperlambat perdagangan global.
Data terbaru menunjukkan bahwa pabrik-pabrik di China dan Jepang masih mengalami perlambatan produksi, sehingga memperkuat kekhawatiran investor terhadap potensi gangguan dalam rantai pasok global.
Ancaman Shutdown Pemerintah AS
Pertemuan antara Presiden Trump dan Partai Republik dengan Partai Demokrat di Gedung Putih gagal mencapai kesepakatan pendanaan, meningkatkan kemungkinan terjadinya shutdown pemerintah AS untuk pertama kalinya sejak 2019. Wakil Presiden JD Vance menyatakan, “Saya rasa kita menuju shutdown.”
Jika shutdown terjadi, Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) akan menghentikan operasionalnya, sehingga rilis data ekonomi penting, termasuk laporan nonfarm payrolls, bisa tertunda. Hal ini menambah ketidakpastian bagi pasar saham dan keputusan investasi.
Dampak pada Data Ekonomi dan Kebijakan Federal Reserve
Laporan ketenagakerjaan September menjadi acuan penting bagi Federal Reserve dalam menentukan arah kebijakan suku bunga. Data lowongan pekerjaan JOLTS dan tingkat kepercayaan konsumen juga menjadi fokus investor.
Jika shutdown terjadi, ini bisa menjadi informasi terakhir dari BLS untuk sementara waktu, yang membuat pasar semakin waspada terhadap volatilitas dan risiko investasi jangka pendek.
Perkembangan Terkini
Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa investor perlu berhati-hati dan terus memantau perkembangan tarif impor serta keputusan politik di Washington. Ketidakpastian pasar menuntut strategi investasi yang lebih matang, terutama bagi mereka yang bergantung pada data ekonomi untuk membuat keputusan.
Selain itu, ada beberapa perkembangan lain yang patut diperhatikan, seperti perusahaan Freeport yang setuju untuk melepas 12 persen saham ke RI secara gratis. Kebijakan pemerintah dan Vanguard juga menjadi katalis lonjakan saham DADA. Bagi investor pemula, ada 4 tips yang bisa digunakan saat membeli saham pertama kali.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!