Pegang Kendali Laboratorium, Kemhan Kirim 17 Juta Obat ke Koperasi Desa Merah Putih

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penyerahan 17,4 Juta Butir Obat oleh Kementerian Pertahanan

Kementerian Pertahanan (Kemhan) resmi melakukan alih komando pengendalian Laboratorium Farmasi (Lafi) TNI pada Rabu (1/10). Dalam kegiatan ini, Kemhan juga mendistribusikan sebanyak 17,4 juta butir obat-obatan kepada Koperasi Desa-Kelurahan Merah Putih. Penyerahan obat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto.

Obat-obatan yang dikirim dari kantor Kemhan di Jakarta Pusat tersebut akan disalurkan ke berbagai Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia. Donny menjelaskan bahwa penyerahan obat ini merupakan tindak lanjut dari rencana yang telah disusun oleh Menteri Pertahanan bersama Menteri Kesehatan dan Kepala BPOM.

“Kami sudah melaksanakan alih kodal Lafi TNI di bawah Kementerian Pertahanan. Kami juga melaksanakan penyerahan obat kepada koperasi melalui Menteri Koperasi,” ujar Donny. Penyerahan tersebut juga dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

Menurut Donny, distribusi belasan juta obat ini merupakan bentuk dukungan Kemhan dalam bidang kesehatan. Ia menegaskan bahwa instansinya berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam memastikan kesehatan masyarakat Indonesia. Seluruh obat yang disalurkan telah melalui proses produksi bersama dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM, sehingga dijamin keamanannya.

Donny menjelaskan bahwa belasan juta obat tersebut terdiri atas beberapa jenis obat, seperti fimol, ponstal, dan cefalaf. Fimol adalah paracetamol, ponstal merupakan obat pereda nyeri, sedangkan cefalaf adalah antibiotik. Nantinya, Lafi TNI yang berada di bawah kendali Kemhan akan memproduksi obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, Kemhan berencana untuk fokus pada produksi obat-obatan yang sering dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, seperti obat untuk diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. “Kami juga akan melakukan riset untuk memproduksi obat-obatan tersebut,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyampaikan apresiasi atas upaya Kemhan melalui Lafi TNI dalam memproduksi obat yang bisa masuk ke Koperasi Desa-Kelurahan Merah Putih, klinik di desa-desa, poskesdes, hingga puskesmas. Ia menegaskan bahwa hal ini sesuai dengan arahan Presiden bahwa tugas negara adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan obat-obatan yang murah dan terjangkau.

“Kami juga bisa memberikan bantuan secara gratis,” kata Ferry. Penyerahan obat ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, terutama di daerah pelosok yang kurang memiliki fasilitas kesehatan yang memadai.