Pelatihan Pengasuhan dan Pengelolaan Asrama Sekolah Rakyat Di Banjarbaru, Ini Pesan Mensos

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pelatihan Pengasuhan dan Pengelolaan Asrama Sekolah Rakyat Di Banjarbaru, Ini Pesan Mensos

Peran Penting Wali Asuh dalam Sekolah Rakyat

Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau yang lebih dikenal dengan Gus Ipul, menekankan bahwa keberhasilan Sekolah Rakyat sangat bergantung pada kualitas pengasuhan dari wali asuh dan wali asrama. Pernyataan ini disampaikannya saat membuka Pelatihan Pengasuhan dan Pengelolaan Asrama Sekolah Rakyat Tahap II Tahun 2025 di Aula BBPPKS, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Selasa (23/9/2025).

Pelatihan ini dilaksanakan secara serentak di enam balai regional sejak tanggal 22 hingga 26 September 2025. Total peserta yang mengikuti pelatihan mencapai 655 orang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Sebanyak 116 peserta hadir langsung di Banjarmasin, sedangkan sisanya mengikuti pelatihan secara hybrid.

Gus Ipul menjelaskan bahwa peran wali asuh dan wali asrama tidak hanya terbatas pada pendampingan, tetapi juga bertanggung jawab dalam membentuk karakter anak-anak Sekolah Rakyat. Mereka harus mampu menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang, disiplin, serta empati.

Tiga hal yang tidak boleh terjadi di lingkungan Sekolah Rakyat, menurutnya, adalah perundungan, kekerasan fisik maupun seksual, serta intoleransi. Jika para wali asuh tidak mampu menghindari hal-hal tersebut, ia menegaskan bahwa mereka lebih baik mundur.

“Kalau tidak sanggup menghindari itu, lebih baik mundur. Cepat atau lambat pasti ketahuan,” tegas Gus Ipul.

Ia juga menekankan pentingnya peran para wali asuh dan wali asrama sebagai kunci dalam membangun generasi tangguh dan berkarakter. Menurutnya, pelatihan ini bukan hanya sekadar kegiatan, tetapi juga menjadi ladang pengabdian bagi para peserta.

Komitmen untuk Menciptakan Lingkungan yang Aman

Sebagai bentuk komitmen, para peserta pelatihan bersama-sama menyatakan ikrar untuk menghindari perundungan, kekerasan, dan intoleransi. Hal ini menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa Sekolah Rakyat.

Dalam acara tersebut, beberapa siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (STR) 9 Banjarbaru berbincang dengan Menteri Sosial. Salah satu siswa, Saifudin, yang bercita-cita menjadi anggota TNI AD, mengaku bersyukur bisa bersekolah dengan fasilitas yang layak. Sementara itu, Naila Indira Putri dari Banjarmasin bercerita tentang kebahagiaannya tinggal di asrama dengan dukungan penuh dari guru dan teman-temannya.

“Sekolah Rakyat memberi saya tempat belajar yang nyaman. Saya ingin sungguh-sungguh meraih cita-cita menjadi dokter,” ucap Naila.

Materi Pelatihan yang Beragam dan Mendalam

Pelatihan tahap II ini berlangsung selama lima hari dengan berbagai materi yang mencakup pola asuh sesuai jenjang pendidikan, SOP penanganan kedaruratan, serta standar pengelolaan asrama. Peserta mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana menjalankan peran mereka secara profesional dan efektif.

Selain itu, Menteri Sosial juga menegaskan bahwa seluruh siswa yang terdaftar dalam Program Sekolah Rakyat tidak boleh dikeluarkan, meskipun bermasalah atau berperilaku nakal. Pernyataan ini disampaikan usai dialog dengan calon siswa Sekolah Rakyat di Balai Latihan Kerja (BLK) Kalimantan Selatan, Senin (22/9/2025).

Jika ada siswa yang nakal atau bermasalah, petugas akan memberikan pembinaan khusus. Tidak boleh ada siswa Sekolah Rakyat yang dikeluarkan. Jika kenakalan siswa sampai memengaruhi teman-temannya, Kemensos menyiapkan langkah rehabilitasi, seperti pendampingan medis, psikologis, maupun rehabilitasi sosial.

Sejak diluncurkan pada Juli 2025, Kemensos menemukan bermasalah di sejumlah lokasi Sekolah Rakyat. Namun, pihaknya hanya melakukan pembinaan sementara hingga siswa siap kembali mengikuti kegiatan belajar.

Menurut Gus Ipul, peserta datang dari berbagai latar belakang. Dinamika ini wajar karena mereka masih butuh adaptasi di lingkungan baru. Ia meminta kepala sekolah dan guru bersabar serta penuh empati dalam mendampingi siswa.

“Kami harapkan guru bisa merangkul, terutama di masa pengenalan. Saya pastikan siswa tetap dibina, bukan dikeluarkan,” tegasnya.