
Kehidupan di Liverpool bagi Florian Wirtz
Florian Wirtz, seorang pemain sepak bola berusia 22 tahun asal Jerman, mengaku tetap tenang meskipun menghadapi awal musim yang menantang bersama Liverpool. Ia pindah ke Anfield pada bursa transfer musim panas dari Bayer Leverkusen dengan biaya sebesar £116 juta. Pergantian ini membuatnya menjadi pemain sepak bola Jerman termahal dalam sejarah, melampaui rekor Kai Havertz yang pernah bergabung dengan Chelsea pada 2020.
Namun, sejak awal musim, Wirtz belum berhasil mencetak gol atau memberikan assist di semua kompetisi untuk Liverpool. Bahkan, ia sempat dicadangkan saat Liverpool mengalahkan Everton dalam pertandingan derby Merseyside di Liga Inggris. Meski begitu, mantan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, menasihati Wirtz untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh kritik yang muncul.
Tanggapan Wirtz atas Kritik
Wirtz menegaskan bahwa dirinya tidak bermain buruk, meskipun banyak orang memandangnya demikian. Menurutnya, yang masih harus ditunggu adalah gol dan assist, yang ia yakin akan datang suatu saat nanti. Ia juga menyatakan bahwa ia sedang berusaha menyesuaikan diri dengan kecepatan dan fisik liga Inggris. Liverpool pun siap memberinya waktu untuk beradaptasi.
"Saya ingin mencetak gol atau memberikan beberapa assist. Tapi apa pun yang dikatakan orang, saya tetap tenang," ujarnya kepada Sky Deutschland. "Saya tahu apa yang saya mampu, dan saya juga tahu bahwa saya akan benar-benar menunjukkan kemampuan terbaik saya di lapangan suatu saat nanti."
Ia juga menyebut bahwa ia sering mendengar nasihat untuk “beri waktu”. Namun, ia lebih fokus pada peningkatan diri setiap kali bermain. "Saya jarang mengalami fase-fase yang tidak baik dalam karier saya. Setelah melewatinya, mungkin itu berat, karena saya tidak bermain buruk, saya hanya belum mencetak gol. Itu akan datang pada akhirnya, dan kemudian semuanya akan baik-baik saja."
Apakah Wirtz Layak Dikritik?
Ada anggapan bahwa Arne Slot, pelatih Liverpool saat ini, mungkin belum mengetahui cara memanfaatkan potensi Wirtz secara maksimal. Meskipun Slot yang pertama kali menarik Wirtz untuk bergabung dengan Liverpool, pemain tersebut justru bermain dalam formasi yang berbeda. Hal ini membuatnya tidak memiliki ruang dan waktu yang cukup untuk melakukan umpan sempurna atau berlari ke kotak penalti.
Namun, jurnalis David Lynch melihat tanda-tanda positif dari Wirtz. Ia percaya bahwa pemain tersebut akan menjadi pemain top di Liverpool. Akhirnya, performa Wirtz akan dinilai berdasarkan jumlah gol dan assist yang dicetak, meskipun beberapa kritik yang diterimanya mungkin tidak adil dan berlebihan.
Harapan untuk Masa Depan
Liverpool memulai musim Liga Inggris 2025-2026 dengan hasil yang sempurna, namun mereka belum menunjukkan permainan sepak bola bebas yang biasanya kita bayangkan. Banyak penggemar percaya bahwa The Reds akan menjadi lebih baik lagi ketika pemain-pemain seperti Wirtz, Hugo Ekitike, dan Alexander Isak menemukan ritme permainan mereka dan mulai menunjukkan performa terbaik di lapangan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!