Pemeriksaan Fakta Klaim Trump di PBB: Iklim hingga Imigrasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kritik terhadap Pernyataan Presiden AS Donald Trump dalam Sidang Majelis Umum PBB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (23/9/2025), menyampaikan berbagai pernyataan yang menarik perhatian publik. Pidato yang berlangsung selama sekitar 57 menit tersebut mencakup topik-topik seperti kebijakan imigrasi, konflik Rusia-Ukraina, serta isu perubahan iklim. Namun, beberapa klaim yang disampaikannya dinilai tidak sesuai dengan fakta.

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa pernyataan Trump yang disebut tidak akurat:

Deportasi Imigran ke El Salvador dan Kebijakan Perbatasan Pemerintahan Biden

Trump mengklaim bahwa El Salvador menerima dan memenjarakan banyak kriminal yang dideportasi dari AS, dengan jumlah rekor pada masa pemerintahan sebelumnya. Faktanya, dari 238 warga Venezuela yang dideportasi ke El Salvador pada Maret lalu, sekitar 90% tidak memiliki catatan kriminal di AS. Sebagian kecil memiliki pelanggaran ringan, seperti pencurian kecil atau pelanggaran lalu lintas. Namun, seluruh deportan dituduh sebagai anggota geng Venezuela Tren de Aragua.

Fungsi PBB dan Klaim Mengakhiri Tujuh Perang

Trump menuduh PBB hanya menulis surat keras tanpa tindak lanjut, yang ia sebut sebagai kata-kata kosong. Ia juga mengklaim telah mengakhiri tujuh perang. Meski PBB berhasil menyelesaikan beberapa konflik, seperti perang Iran-Irak pada 1988 dan beberapa perang saudara di berbagai negara, lembaga ini juga pernah gagal dalam mencegah genosida di Rwanda dan Bosnia pada 1990-an.

Klaim Trump tentang mengakhiri tujuh perang juga dipandang bermasalah. Misalnya, gencatan senjata Israel-Iran pada Juni lalu baru terjadi setelah AS melakukan serangan udara ke fasilitas nuklir Iran, yang justru bisa memicu konflik kembali. Janji Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dan konflik Gaza hingga kini belum terwujud.

Kebijakan Imigrasi di Eropa

Trump menyebut pemerintahannya berhasil menghentikan migrasi ilegal ke AS dan menuding kebijakan perbatasan terbuka membuat negara-negara Eropa menuju kehancuran. Faktanya, jumlah penyeberangan ilegal ke AS memang sempat turun tajam di awal masa pemerintahan Trump, tetapi para pakar menilai persoalan migrasi lebih kompleks. Banyak kebijakan imigrasi Trump juga dibatalkan oleh pengadilan.

Sementara itu, klaim tentang perbatasan terbuka di Eropa disebut menyesatkan. Uni Eropa memang menerapkan pergerakan bebas di wilayah Schengen, tetapi tetap memberlakukan pemeriksaan ketat di perbatasan eksternal. Inggris bahkan sudah menghentikan kebebasan bergerak sejak keluar dari Uni Eropa pada 2020.

Perang Rusia-Ukraina

Trump menekan Eropa agar mengikuti langkah AS menjatuhkan tarif pada Rusia. Ia menuding negara-negara Eropa masih membeli minyak dan gas dari Moskow. Faktanya, meskipun Uni Eropa masih membeli sebagian energi dari Rusia, volumenya sudah turun drastis sejak 2022 setelah larangan impor minyak mentah diberlakukan. Hungaria dan Slovakia masih bergantung pada pasokan energi Rusia, namun secara keseluruhan, UE menargetkan penghentian total impor energi dari Rusia pada 2027.

Perubahan Iklim dan Energi Terbarukan

Trump menuding isu perubahan iklim sebagai penipuan terbesar sepanjang masa dan meremehkan proyek energi terbarukan. Faktanya, konsensus ilmiah global menyatakan aktivitas manusia adalah penyebab utama pemanasan bumi sejak revolusi industri. Studi tahun 2021 menunjukkan 91%–100% ilmuwan sepakat akan hal ini. Energi terbarukan terbukti efektif, terjangkau, dan berkelanjutan dalam menurunkan emisi karbon dari pembangkit berbahan bakar fosil.