Pemicu Aji Darmaji Urus Perwalian Anak Usai Kematian Mpok Alpa Belum 40 Hari, Apa Hubungannya dengan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pemicu Aji Darmaji Urus Perwalian Anak Usai Kematian Mpok Alpa Belum 40 Hari, Apa Hubungannya dengan Warisan?

Polemik Pengajuan Hak Perwalian oleh Suami Mpok Alpa

Pengajuan hak perwalian yang dilakukan oleh Aji Darmaji, suami mendiang komedian Mpok Alpa, di Pengadilan Agama Jakarta Selatan menjadi sorotan dan memicu perdebatan. Pihak keluarga, terutama sang kakak, Mbok Banong, menilai tindakan tersebut terlalu cepat karena baru saja 40 hari sejak kematian Mpok Alpa.

Menurut keluarga, keputusan Aji untuk mengajukan hak perwalian dianggap tidak tepat waktu. Mereka merasa bahwa proses administrasi ini seharusnya dilakukan setelah masa berkabung yang cukup. Namun, kuasa hukum Aji Darmaji, Zaki Ramdandi Mosabasa, menegaskan bahwa hal itu hanya sebuah budaya dan tidak memiliki dasar hukum dalam pengurusan perwalian anak.

Penjelasan Kuasa Hukum tentang Budaya dan Hukum

Zaki menyampaikan bahwa aturan 40 hari setelah kematian seseorang adalah bagian dari budaya masyarakat, bukan ketentuan hukum. Menurutnya, pengajuan hak perwalian bisa dilakukan kapan saja, baik itu 7 hari, 14 hari, atau 40 hari setelah kematian. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan kebutuhan administrasi ketiga anak kandung Aji Darmaji dapat terpenuhi tanpa kendala.

“Ini murni perwalian untuk mengurus dokumen karena ke depan pasti jangan ada kendala,” ujar Zaki. Ia juga menepis isu-isu negatif yang beredar, seperti adanya niat untuk menguasai harta peninggalan Mpok Alpa.

Perspektif Putri Sulung dan Kecurigaan Keluarga

Putri sulung Mpok Alpa, Sherly, hadir sebagai saksi dalam persidangan. Ia menyatakan bahwa hubungan dengan Aji Darmaji masih baik-baik saja. “Enggak ada,” tegas Sherly saat ditanya apakah ada masalah antara dirinya dan ayah kandungnya.

Namun, kecurigaan dari pihak keluarga tetap muncul. Kakak Mpok Alpa, Mbok Banong, mengungkapkan bahwa mereka curiga dengan tujuan Aji Darmaji mengajukan hak perwalian. Mereka menduga bahwa Aji ingin menguasai harta yang ditinggalkan oleh Mpok Alpa selama hidupnya.

Kekecewaan Keluarga atas Tindakan Tanpa Izin

Kecurigaan semakin memuncak ketika Aji Darmaji mengajukan hak perwalian secara diam-diam tanpa memberitahu keluarga dan putri sulungnya, Sherly. Menurut Mbok Banong, Aji tidak memberi tahu Sherly tentang rencananya. Bahkan, saat melihat video, asisten Mpok Alpa, Tika, menyampaikan bahwa Aji tidak menjelaskan maksudnya kepada Sherly.

Selain itu, Mbok Banong juga menyampaikan kekhawatiran tentang kebutuhan Sherly yang semakin besar, terutama karena ia akan masuk kuliah. Ia meminta Aji untuk memasukkan Sherly dalam daftar penerima warisan jika benar-benar menganggapnya sebagai anak.

Aji Darmaji Menangis dan Meminta Maaf

Tidak lama setelah polemik ini meledak, Aji Darmaji datang menemui Mbok Banong untuk meminta maaf. Ia menangis dan mengaku kurangnya komunikasi dengan keluarga menjadi penyebab kesalahpahaman.

Mbok Banong pun ikut menangis saat mendengar permintaan maaf Aji. Ia menyampaikan harapannya agar hubungan antara dirinya dan Aji dapat kembali baik tanpa konflik. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi antara Aji dan keluarga dalam mengurus hal-hal terkait kematian Mpok Alpa.

Peran Keluarga dalam Merawat Anak-Anak

Aji Darmaji juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Mbok Banong yang telah membantu merawat anak-anaknya selama ini. Ia menyadari bahwa keluarga harus dilibatkan dalam setiap keputusan yang diambil setelah kematian Mpok Alpa.

Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat, 15 Agustus 2025. Kabar ini mengejutkan publik, termasuk rekan-rekan artis, karena jarang diketahui bahwa Mpok Alpa sedang berjuang melawan kanker payudara selama tiga tahun. Sebelum meninggal, ia sempat dirawat di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.