Pemilik Kampus Demo di Rektorat UNG, Soroti Hasil Investigasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pemilik Kampus Demo di Rektorat UNG, Soroti Hasil Investigasi

Aksi Demonstrasi Keluarga MJ di Rektorat UNG

Pada Rabu (1/10/2025), keluarga Muhammad Jeksen (MJ) bersama anggota paguyuban dan koalisi antikekerasan menggelar aksi demonstrasi di Rektorat Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Aksi ini dilakukan untuk menuntut kejelasan terkait hasil investigasi kampus atas kematian MJ, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial.

Massa aksi tiba tepat pukul 12.45 Wita dan memadati halaman Rektorat UNG. Mereka menuntut Rektor UNG untuk hadir langsung dan memberikan penjelasan terkait proses investigasi yang dilakukan oleh kampus. MJ meninggal setelah mengikuti pengaderan atau pendidikan dasar (Diksar) Mapala Butaiyo Nusa beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, pada Jumat (26/9/2025), Fakultas Ilmu Sosial UNG telah merilis hasil investigasi internal. Laporan tersebut mencakup lima poin temuan, mulai dari penelusuran fakta, aspek administratif, manajerial hingga rekomendasi. Namun, keluarga korban menilai proses investigasi tersebut tidak transparan karena tidak melibatkan mereka.

“Sejak Tim Investigasi ini dibentuk, kami selaku keluarga korban dan atau diwakili oleh penasehat hukum serta koalisi anti kekerasan tidak pernah diberitahu dan tidak dilibatkan sama sekali dalam proses investigasi,” ujar Ode Sari, anggota keluarga mendiang Jeksen.

Bagi keluarga MJ, partisipasi mereka sangat penting baik untuk memberikan keterangan yang memadai maupun sebagai bentuk penghormatan terhadap hak korban. Mereka juga menyoroti poin administratif dalam temuan investigasi. Tim kampus menyebut kegiatan Diksar Mapala BTN tidak memiliki surat izin. Namun, pada saat yang sama, Fakultas Ilmu Sosial justru mengakui mengeluarkan surat keputusan (SK) kepanitiaan yang ditandatangani oleh dekan, sekaligus memberikan bantuan dana.

“Dengan demikian, berdasarkan penalaran yang wajar, asumsi utamanya adalah SK kepanitiaan yang ditandatangani oleh Dekan FIS merupakan bukti bahwa seluruh kegiatan Diksar yang dilaksanakan oleh Mapala BTN sudah diketahui oleh pihak fakultas, bahkan telah disodorkan bantuan dana,” jelas Ode Sari.

Tidak hanya itu, keluarga juga menilai Tim Investigasi gagal mengungkap penyebab lebam dan bengkak di wajah serta leher MJ. Mereka menuding pihak kampus masih menutup-nutupi fakta kekerasan yang dialami korban.

Atas berbagai catatan itu, keluarga dan Koalisi Antikekerasan menilai investigasi kampus hanya sebatas formalitas. “Temuan ini mengindikasikan bahwa Tim Investigasi yang dibentuk oleh pihak kampus masih menutup-nutupi fakta dan berpihak bukan pada Jeksen sebagai korban tindak kekerasan,” tegas mereka.

Kritik Terhadap Proses Investigasi

Kritik terhadap proses investigasi kampus terus meningkat, terutama terkait ketidaktelitian dalam mengungkap penyebab kematian MJ. Keluarga MJ menilai bahwa proses investigasi tidak objektif dan tidak melibatkan pihak yang berwenang. Hal ini membuat mereka merasa tidak puas dengan hasil yang diberikan.

Selain itu, keluarga juga menyoroti adanya kontradiksi dalam laporan investigasi. Meskipun kegiatan Diksar Mapala BTN tidak memiliki surat izin, pihak fakultas justru mengeluarkan SK kepanitiaan dan memberikan bantuan dana. Ini menjadi pertanyaan besar bagi keluarga MJ tentang sejauh mana keterlibatan pihak kampus dalam kegiatan tersebut.

Keluarga MJ menegaskan bahwa mereka berhak untuk mengetahui kebenaran dan keadilan terkait kematian MJ. Mereka meminta agar proses investigasi dilakukan secara transparan dan melibatkan semua pihak yang berkepentingan, termasuk keluarga korban dan organisasi anti-kekerasan.

Tuntutan Kejelasan dan Transparansi

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh keluarga MJ dan koalisi antikekerasan menunjukkan kepedulian terhadap masalah kekerasan di lingkungan kampus. Mereka menuntut agar pihak kampus bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan dan memberikan penjelasan yang jelas kepada masyarakat.

Keluarga MJ juga meminta agar investigasi kampus dilakukan secara independen dan tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu. Mereka percaya bahwa hanya dengan transparansi dan kejujuran, keadilan dapat ditegakkan.

Dalam aksi tersebut, massa juga menyerukan agar pihak kampus segera mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Mereka berharap agar kekerasan di lingkungan kampus dapat dihindari dan diperangi dengan tegas.

Kesimpulan

Aksi demonstrasi keluarga MJ di Rektorat UNG menunjukkan ketidakpuasan terhadap proses investigasi yang dilakukan oleh kampus. Keluarga MJ menilai bahwa proses investigasi tidak objektif dan tidak melibatkan pihak yang berwenang. Mereka meminta kejelasan dan transparansi dalam penyelidikan kematian MJ serta tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan jika ditemukan.