Pemimpin ChatGPT Akui AI Bisa Sebabkan PHK, Pekerjaan Ini Paling Terancam

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kehadiran Kecerdasan Buatan yang Mengubah Dunia Kerja

CEO OpenAI, Sam Altman, mengakui bahwa kehadiran kecerdasan buatan (AI) berpotensi memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor. Menurut orang nomor satu di balik perusahaan chatbot AI populer ChatGPT tersebut, ada beberapa jenis pekerjaan yang dinilai sangat rentan digantikan oleh teknologi AI. Salah satunya adalah pekerjaan di bidang layanan pelanggan.

Dalam wawancara terbaru, Altman menyebut bahwa pekerjaan di sektor layanan pelanggan tersebut menjadi salah satu yang paling mudah diotomatisasi oleh AI. Ia mengatakan bahwa banyak layanan pelanggan saat ini yang dilakukan melalui telepon atau komputer akan membuat orang-orang tersebut kehilangan pekerjaan, dan hal itu akan lebih mudah dilakukan oleh AI.

Selain customer service, Altman juga memperkirakan ada dua pekerjaan lain yang menurutnya bisa dengan mudah digantikan oleh AI. Pekerjaan tersebut berasal dari sektor IT, seperti programmer dan developer. Kekhawatiran Altman sendiri cukup masuk akal, mengingat saat ini beberapa model AI populer sudah bisa membantu pengguna menulis, mengoreksi, bahkan mengoptimalkan kode pemrograman dengan tingkat akurasi baik.

Resah dengan Ciptaannya

Dalam kesempatan yang sama, Altman juga mengungkapkan betapa besar kekhawatiran yang ia rasakan terkait dampak AI terhadap pekerja manusia. Ia mengaku sering sulit tidur karena memikirkan bagaimana teknologi ciptaannya ternyata bisa benar-benar menggantikan pekerjaan manusia. Yang membuat dirinya resah bukan hanya soal seseorang yang kehilangan pekerjaan, tapi juga keputusan-kecil dalam perilaku AI yang bisa berdampak langsung pada kehidupan mereka.

Sebagai CEO OpenAI, Altman mengaku merasakan beratnya tanggung jawab etika dan moral atas konsekuensi yang dialami jutaan orang ketika lapangan kerja mereka digantikan oleh AI.

Perusahaan Mulai Mengadopsi AI

Kekhawatiran yang dirasakan Altman datang bukan tanpa alasan. Pasalnya, beberapa perusahaan besar kini sudah mulai mengadopsi AI untuk menggantikan tenaga kerja manusia. Contohnya, perusahaan Salesforce baru-baru ini memangkas sekitar 4.000 karyawan di divisi customer support. Kabarnya, pemangkasan ini dilakukan sebagai bentuk efisiensi karena perusahaan ingin beralih menggunakan AI ke dalam layanannya.

CEO Salesforce, Marc Benioff, bahkan berpendapat bahwa para pemimpin perusahaan di masa depan seharusnya tidak hanya mengelola tim manusia, tetapi juga harus mampu mengatur "tim digital" yang terdiri dari agen AI.

AI Percepat Transformasi Pekerjaan

Masih di wawancara yang sama, Altman memberikan sedikit penjelasan terkait fenomena pergeseran pekerjaan karena AI. Menurutnya, transformasi jenis pekerjaan yang sepenuhnya tergantikan AI bukanlah fenomena baru. Dari studi yang ia pelajari, sekitar 50 jenis pekerjaan dipastikan akan mengalami perubahan signifikan dalam kurun waktu 75 tahun atau lebih.

Namun dengan adanya AI, kurun waktu tersebut diperkirakan bergerak jauh lebih cepat. Sehingga, dampaknya adalah para pekerja hanya memiliki sedikit waktu untuk beradaptasi dan menghadapi perubahan tersebut.

Tidak Semua Pekerjaan Bisa Digantikan

Meski demikian, Altman menegaskan bahwa tidak semua jenis pekerjaan bisa digantikan oleh AI. Ia mencontohkan, profesi yang membutuhkan keterampilan empati dan interaksi manusia, seperti perawat atau tenaga kesehatan, dianggap lebih aman dari ancaman otomatisasi AI. Ini menunjukkan bahwa meskipun AI berkembang pesat, masih ada ruang bagi manusia untuk tetap berkontribusi dalam sektor-sektor tertentu.