Pemimpin memuji Ndugai sebagai mentor dan pembela keadilan

Dodoma. Presiden Samia Suluhu Hassan dan pemimpin tingkat atas lainnya pada hari Minggu memberikan pujian yang mengagumkan terhadap almarhum mantan Ketua Majelis Nasional, Job Ndugai, menyebutnya sebagai seorang mentor yang dedikatif, pembela keadilan, dan pemimpin yang berkomitmen melindungi sumber daya negara. Dalam pidatinya pada upacara perjamuan nasional di halaman Parlemen di Dodoma, Presiden Hassan mengenang Ndugai sebagai seorang pria yang memiliki banyak peran, mulai dari seorang pendeta gereja yang taat hingga seorang politisi berprinsip yang menghabiskan hidupnya untuk pelayanan publik. Ia menunjukkan bahwa warisan kepemimpinan beliau akan tetap menjadi contoh yang membimbing generasi mendatang. "Hari ini, kita berkumpul dengan hati yang berat untuk mengingat almarhum Job Yustino Ndugai karena peran-peran yang ia pegang dan ketekunan serta integritas yang ia tunjukkan dalam pelayanan," kata Presiden Hassan. Ia menyoroti keyakinan tak tergoyahkan beliau terhadap demokrasi parlemen, mengingat bahwa di bawah kepemimpinan beliau sebagai Ketua, Majelis Nasional mencapai pencapaian penting. Salah satunya adalah penyelesaian bangunan administrasi Annex, yang menampung kantor dan ruang rapat modern bagi komite parlemen, sebuah pengembangan yang secara signifikan mengurangi biaya menyewa tempat eksternal untuk sidang komite. Kepala Negara juga mengakui bahwa Ndugai memulai komite konsultasi khusus untuk memperkuat pengawasan dan kontrol pemerintah terhadap sumber daya alam negara, termasuk intan, tanzanit, gas alam, dan perikanan. Rekomendasi komite-komite ini, katanya, telah memperkuat manajemen sumber daya tersebut dan meningkatkan kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional. Ia juga memuji komitmennya terhadap pengembangan pemuda, menunjukkan bahwa ia bekerja keras untuk memastikan akses terhadap pendidikan berkualitas. Upayanya termasuk mengawasi pembangunan Sekolah Menengah Perempuan Parlemen di Kikombo, Dodoma, dan merencanakan sekolah laki-laki, yang diminta oleh Presiden Hassan kepada Ketua saat ini Tulia Ackson untuk menyelesaikan. "Di Kongwa, daerah pemilihan parlemen beliau, transformasi tidak dapat dipungkiri. Pada tahun 2000, hanya ada 50 sekolah dasar; sekarang ada 131. Sekolah menengah meningkat dari tiga menjadi 45, pusat kesehatan dari tiga menjadi 10, apotek dari 12 menjadi 56, dan cakupan listrik berkembang dari hanya 10 desa menjadi 120," tambah Presiden. Ia mengingat bahwa selama masa jabatannya sebagai Wakil Presiden, Ndugai telah berjuang untuk pembangunan sub-stasiun listrik di Kongwa untuk mengakhiri gangguan pasokan listrik, proyek yang kini menjamin pasokan listrik yang andal di wilayah tersebut. Presiden Hassan juga meminta agar visi Ndugai tentang Kongwa untuk diakui sebagai pusat wisata sejarah untuk perjuangan kemerdekaan Afrika Selatan harus diteruskan, termasuk pendirian museum nasional untuk melestarikan warisan ini. Dari sisinya, Wakil Presiden Philip Mpango mengenang bagaimana ketika masuk ke politik tanpa pengalaman sebelumnya, Ndugai membimbingnya melalui kompleksitas kehidupan politik. "Saat saya pertama kali bergabung dengan Parlemen dan mengambil peran Menteri Keuangan, saya punya sedikit pengalaman dalam menghadapi lingkungan politik. Itu adalah Tuan Ndugai yang sabar memberi saran kepada saya tentang cara berinteraksi dengan berbagai aktor dan sistem politik. Bimbingannya sangat berharga pada hari-hari awal itu," kata Dr Mpango. Perdana Menteri Kassim Majaliwa menggambarkan Ndugai sebagai tokoh penting yang mahir dalam mendorong kerja sama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif selama masa jabatannya sebagai Ketua. "Kepemimpinannya membantu memperkuat tata kelola negara dengan memastikan ketiga pilar ini bekerja sama untuk keuntungan semua warga Tanzania," katanya. Ketua saat ini Tulia Ackson mengatakan bahwa Ndugai lebih dari seorang pemimpin politik. "Ia adalah seorang disiplin, mentor untuk persatuan, dan pembela setia keadilan," katanya. Ia menekankan bahwa ia melihat kepemimpinan bukan sebagai keistimewaan pangkat, tetapi sebagai panggilan untuk melayani orang lain secara sukarela. Mantan Ketua Anna Makinda menggambarkan beliau sebagai "sangat inovatif dalam membawa ide-ide baru yang mendorong kemajuan di Parlemen dan seluruh negeri." Komisaris Regional Dodoma Rosemary Senyamule memuji disiplin dan partisipasi aktif Ndugai dalam pertemuan pembangunan. "Dedikasinya berkontribusi besar dalam meningkatkan standar pendidikan Dodoma. Kami memulai rencana tiga tahun untuk meningkatkan pendidikan, dan usaha beliau sangat instrumental dalam membantu Dodoma mencapai peringkat teratas dalam ujian sekolah dasar nasional," katanya. Ia juga memuji perannya dalam pengembangan pertanian, menambahkan, "Ndugai adalah seorang penganjur pertanian, terutama dalam mempromosikan pertanian kacang mete di Kongwa dan Mpwapwa. Tanaman yang dahulu asing kini menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga di wilayah tersebut." Hakim Agung George Masaju mengingat Ndugai sebagai seorang pengacara yang passionat untuk keadilan yang aktif berjuang untuk meningkatkan infrastruktur peradilan di Kongwa, bertujuan untuk mendekatkan layanan pengadilan kepada rakyat. "Ndugai sangat berkomitmen pada keadilan. Ia berjuang keras untuk membangun pengadilan distrik di Kongwa sehingga penduduk tidak perlu lagi pergi ke Mpwapwa untuk urusan hukum mereka," katanya. Dalam khotbahnya selama upacara perjamuan, Uskup Given Gaula dari Diocese Anglican Kondoa menggambarkan Ndugai sebagai "hadiah bagi orang tuanya, istri, anak-anak, dan bangsa". Ia mengatakan bahwa kerendahan hati almarhum Ketua itu jelas terlihat dalam kesetiaannya kepada gereja, di mana ia melayani tanpa ragu kapanpun dipanggil. Uskup Gaula menceritakan bagaimana Ndugai pernah berdoa lama hingga seorang pekerja gereja bertanya mengapa, sebuah bukti, katanya, kejujuran dan kerendahan hatinya. "Beberapa dari kami, ketika mendapatkan posisi, bahkan menghadiri ibadah menjadi hal terakhir yang dipikirkan, tetapi Job tetap menjadi seorang doa," katanya. Ndugai akan dikuburkan pada hari Senin di desa kelahirannya, Kongwa, di Wilayah Dodoma. Upacara pemakamannya akan dipimpin oleh Presiden Zanzibar Hussein Ali Mwinyi. Disajikan oleh SyndiGate Media Inc. (Syndigate.info).