Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Gelar Operasi Pasar Murah di Wilayah Kepulauan
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Basel) terus berupaya untuk mengendalikan inflasi dengan melakukan berbagai langkah konkret. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah operasi pasar murah yang digelar di Desa Penutuk, Kecamatan Lepar. Wilayah ini merupakan bagian dari daerah kepulauan yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok.
Operasi pasar tersebut dilaksanakan melalui kerja sama antara pemerintah setempat dengan Perum Bulog Cabang Bangka. Tujuan utama dari program ini adalah mendukung gerakan nasional pengendalian inflasi pangan. Dengan demikian, daya saing perekonomian masyarakat dapat terjaga, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi secara bertahap.
Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi menjelaskan bahwa operasi pasar murah dilakukan sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan bersama Forkopimda. Hal ini dilakukan sebagai upaya meringankan beban masyarakat, sekaligus menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok. Menurutnya, program ini juga menjadi bagian dari strategi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Operasi pasar murah bertujuan untuk mengendalikan harga komoditas pokok di pasaran. Terutama di wilayah kepulauan, di mana kenaikan harga tidak wajar sering terjadi. Dengan adanya operasi ini, daya beli masyarakat bisa meningkat serta laju inflasi dapat ditekan,” ujar Debby.
Program ini ditujukan untuk memberikan opsi alternatif bagi masyarakat dalam membeli barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dibandingkan pasar biasa. Dengan begitu, harga komoditas penting seperti beras, gula, minyak goreng, dan tepung terigu dapat stabil. Meski saat ini belum ada kenaikan harga yang signifikan, kondisi pasokan pangan masih aman.
Adapun berbagai kebutuhan pokok yang disediakan dalam operasi pasar murah antara lain:
- Beras kualitas medium jenis SPHP seharga Rp59.000 per lima kilogram.
- Gula pasir seharga Rp18.000 per kilogram.
- Minyak goreng seharga Rp18.000 per liter.
- Tepung terigu seharga Rp12.000 per kilogram.
Stok yang tersedia cukup besar, termasuk beras sebanyak 1.750 kilogram, minyak goreng sebanyak 60 liter, gula pasir sebanyak 60 kilogram, dan tepung terigu sebanyak 36 kilogram. Program ini diharapkan mampu memberikan solusi nyata bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir.
Debby menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok yang merata. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi warga Desa Penutuk dan sekitarnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan juga terus berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memperkuat langkah antisipasi gejolak harga. Hal ini dilakukan terutama menjelang hari besar keagamaan dan libur panjang, di mana permintaan akan kebutuhan pokok cenderung meningkat.
“Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan berkomitmen menjaga ketersediaan stok dan distribusi pangan. Supaya masyarakat tetap memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang wajar serta daya beli masyarakat tetap terjaga,” tambah Debby.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!